Penghentiansiaran TV Analog ini akan diganti menjadi siaran TV Digital. Baca juga: CEK Daftar Harga STB Untuk Tangkap Siaran TV Digital, Mulai Rp 200 Ribu, Cara beralih dari TV Antena Baca juga: TV Antena Dimatikan, Ini 4 Hal Penting yang Untuk Menambah Kenyamanan Nonton TV Digital TV Analog akan diganti TV Digital. (Pixabay) Sejumlah wilayah yang tidak
Alat elektronik yang dapat mengubah sinyal analog menjadi digital TTS adalah konverter analog ke digital. Konverter ini memainkan peran penting dalam pengumpulan data analog dan pengolahan digital. Konverter ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sistem pengumpulan data, sistem kontrol, dan sistem pengukuran. Apa itu Sinyal Analog dan Digital? Sinyal analog adalah sinyal yang kontinu dan dapat berubah secara terus-menerus dalam waktu. Sinyal analog dapat diterjemahkan sebagai informasi yang terukur dan terekam dalam bentuk gelombang sinusoidal. Contohnya adalah sinyal suara, sinyal video, dan sinyal sensor. Sinyal digital, di sisi lain, adalah sinyal diskrit yang hanya mengambil nilai-nilai tertentu pada waktu tertentu. Sinyal digital adalah representasi biner dari sinyal analog, yang hanya memiliki dua nilai, yaitu 0 dan 1. Contoh sinyal digital adalah data komputer, musik digital, dan gambar digital. Bagaimana Konverter Analog ke Digital Bekerja? Konverter analog ke digital bekerja dengan cara mengambil sampel sinyal analog pada interval tertentu dan mengubahnya menjadi nilai digital yang setara. Proses ini melibatkan tiga tahap utama, yaitu pengambilan sampel, kuantisasi, dan encoding. Pada tahap pengambilan sampel, sinyal analog diambil pada interval waktu tertentu. Interval waktu ini dikenal sebagai tingkat sampel. Semakin tinggi tingkat sampel, semakin akurat konversi digital. Namun, semakin tinggi tingkat sampel, semakin besar pula kebutuhan akan ruang penyimpanan. Tahap kuantisasi melibatkan pengukuran besaran sinyal analog dan menentukan nilai digital yang setara. Proses ini melibatkan pembulatan nilai analog ke tingkat digital terdekat. Tahap encoding melibatkan pemberian kode biner pada nilai digital. Kode biner ini digunakan untuk merepresentasikan nilai digital dalam bentuk angka biner yang dapat diproses oleh komputer. Jenis-Jenis Konverter Analog ke Digital Ada beberapa jenis konverter analog ke digital yang tersedia di pasaran. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, tergantung pada aplikasinya. Pertama, ada konverter berbasis tegangan VFC. Konverter ini bekerja dengan mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal frekuensi. Sinyal frekuensi kemudian dihitung dan dikonversi menjadi nilai digital. Kedua, ada konverter berbasis waktu TDC. Konverter ini bekerja dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sinyal analog untuk mencapai nilai tertentu. Waktu ini kemudian dikonversi menjadi nilai digital. Ketiga, ada konverter berbasis sigma-delta SDC. Konverter ini bekerja dengan mengukur perbedaan antara sinyal analog dan prediksi sinyal berdasarkan nilai digital sebelumnya. Perbedaan ini kemudian dikonversi menjadi nilai digital baru. Kelebihan dan Kekurangan Konverter Analog ke Digital Kelebihan utama dari konverter analog ke digital adalah kemampuannya untuk mengubah sinyal analog menjadi digital yang dapat diproses dan disimpan oleh komputer. Konverter ini juga dapat membantu mengurangi kesalahan pengukuran yang biasa terjadi pada pengukuran analog. Namun, konverter analog ke digital juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan utamanya adalah pengaruh tingkat sampel pada akurasi konversi. Semakin rendah tingkat sampel, semakin besar kesalahan pengukuran yang terjadi. Selain itu, konverter analog ke digital juga dapat menghasilkan kebisingan yang mengganggu sinyal. Kebisingan ini sering terjadi pada tahap kuantisasi dan encoding. Aplikasi Konverter Analog ke Digital Ada banyak aplikasi konverter analog ke digital dalam berbagai bidang, seperti 1. Sistem pengumpulan data Konverter ini digunakan untuk mengumpulkan data analog dari berbagai sensor dan mengubahnya menjadi data digital yang dapat diproses oleh komputer. 2. Sistem kontrol Konverter ini digunakan dalam sistem kontrol untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang dapat dikontrol oleh komputer. 3. Sistem pengukuran Konverter ini digunakan dalam berbagai aplikasi pengukuran, seperti pengukuran suhu, kelembaban, tekanan, dan lain-lain. Kesimpulan Konverter analog ke digital adalah alat elektronik yang penting dalam pengumpulan data analog dan pengolahan digital. Konverter ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sistem pengumpulan data, sistem kontrol, dan sistem pengukuran. Ada beberapa jenis konverter analog ke digital yang tersedia di pasaran, dan setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Karenakomputer tidak bekerja dengan sinyal analog, maka sebuah analogātoādigital converter (ADC), dibutuhkan untuk memproses semua sinyal tersebut oleh komputer. ADC ini akan mengubah sinyal analog yang direpresentasikan dalam bentuk informasi sinyal tunggal ke dalam sebuah aliran (stream) sejumlah bilangan biner.Analog to Digital Converter ā Jika pada zaman dahulu beragam perangkat elektronik dibuat dengan versi analog, maka tidak demikian dengan sekarang. Karena di era modern ini, kita bisa mendapati berbagai perangkat elektronik yang memiliki sistem digital yang canggih. Hal ini tidak lain tidak bukan adalah karena adanya peran dari ADC. Nah, apa sebenarnya ADC itu? Secara umum, ADC Analog to Digital Converter adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital. ADC sendiri dapat berupa rangkaian elektronik, IC chip, atau bahkan sebuah modul. Mari ketahui lebih banyak mengenai apa itu ADC, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga cara kerjanya pada artikel berikut ini. Jangan lewatkan informasi selengkapnya! adc analog to digital converter ADC Analog to Digital Converter adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan kontinu analog, menjadi digital biner. Pada umumnya informasi-informasi yang berasal dari berbagai sensor yang ada disekitar kita akan dikonversikan terlebih dahulu menjadi sinyal analog. Untuk dapat berinteraksi dengan dunia nyata, maka sinyal analog ini terlebih dahulu harus diubah menjadi nilai biner yang dimengerti oleh perangkat digital. Untuk kebutuhan tersebut, dibutuhkanlah alat yang bernama ADC Analog to Digital Converter. Dimana ADC biasanya dikemas dalam bentuk IC. Dan untuk mengintegrasikannya, alat tersebut membutuhkan mikrokontroler sebagai komponen pendukungnya. Fungsi ADC Analog to Digital Converter Seperti yang telah kita bahas di atas, fungsi ADC adalah untuk mengubah sinyal masukan analog menjadi kode biner yang dimengerti oleh perangkat digital. Fungsi ADC adalah sebagai jembatan. Jadi, alat tersebut merupakan perantara bagi sensor suhu, gerakan, cahaya, tekanan dan lain sebagainya agar dapat dijabarkan dalam kode biner yang dimengerti oleh komputer. Ketika akan diubah menjadi sinyal digital, sensor yang didapatkan ini terlebih dahulu harus diubah dalam bentuk diskrit yakni menggunakan logika 0 dan 1. Untuk dapat mengubah dua domain yang berbeda dari sinyal analog, kemudian membuatnya menjadi sinyal diskrit digital. ADC membutuhkan peran dari komponen yang bernama mikrokontroler dan juga mikroprosesor. Cara Kerja ADC Analog to Digital Converter Cara Kerja ADC Sensor analog adalah jenis sinyal yang berupa gerakan, cahaya, suhu, suara dan lain sebagainya. Sedangkan sinyal digital merupakan urutan nilai diskrit yang dilambangkan dengan logika 0 dan 1. Untuk dapat mengkonversikan sinyal analog menjadi digital. Terlebih dahulu sinyal analog akan di ambil sampelnya, kemudian diukur, lalu baru kemudian di ubah menjadi nilai biner. Untuk menentukan keakuratan data yang dihasilkan, ada 2 faktor utama yang mempengaruhi ADC. Diantaranya yakni sebagai berikut 1. Resolusi ADC Faktor yang mempengaruhi nilai keakuratan ADC yang pertama adalah resolusi. Dimana resolusi merupakan ketelitian terhadap hasil konversi. Untuk lebih jelasnya, simak gambar di bawah ini Jadi misalnya sinyal 1 volt akan diubah menjadi sinyal digital 3 bit melalui ADC, maka selanjutnya akan ada 3 tingkatan pembagian. Jadi, untuk dapat menghasilkan output dengan nilai 1 V, maka dalam setiap tingkatnya adalah 0, 125 V. Atau dengan kata lain 1/8 = 0,125 V /125 MV. Lalu jika akan dikonversikan menggunakan resolusi dengan nilai 6 bit, maka nilai yang terdapat pada setiap tingkatan adalah 0,0156 V dan seterusnya. 2. Kecepatan Sampling ADC Kecepatan sampling atau sampling rate merupakan nilai yang dapat dibaca dari berapa seringnya terjadi pengubahan sinyal analog menjadi digital. Jadi, pengubahan sinyal kontinu menjadi nilai biner dalam waktu tertentu inilah yang disebut sebagai kecepatan sampling. Sampling rate atau kecepatan sampling nantinya akan ditulis dengan satuan SPS atau Sample Per Second. Katakanlah sebagai contoh, yakni ADC mengambil rasio pengambilan sample dengan nilai hingga 500 Ms/s. Maka artinya sampel yang diambil nilainya adalah 500 juta sampel per detik. Tahapan ā tahapan Kerja ADC Tahapan kerja ADC analog to digital converter Cara kerja ADC adalah dengan mengkonversikan sinyal analog menjadi kode biner yang dimengerti oleh perangkat digital. Untuk melakukan hal tersebut, ada beberapa proses yang harus dilalui. Berikut ini setiap proses tahapan kerja dari ADC yang perlu Anda ketahui Sampling Istilah sampling disebut juga sebagai pencuplikan atau pengambilan data. Proses ini dilakukan dengan mengambil nilai pasti diskrit dari sebuah sinyal analog dengan 1 periode yang sama. Dalam prosesnya, nilai sampling hasilnya adalah 2 kali dari frekuensi input. Jadi, misal frekuensi input adalah 30 Hz, maka hasil nilai sampling nantinya minimal ada 60 Hz. Ketika nilai sampling semakin besar, maka keakuratan nilai dari sinyal analog menjadi digital pun akan semakin presisi. Econding Econding disebut juga sebagai tahap pengkodean. Jadi, data yang diperoleh dari nilai sampling kemudian akan diubah menjadi kode biner yang dimengerti oleh perangkat digital. Setelah melalui proses econding, selanjutnya kode biner sudah siap serta dapat digunakan oleh prosessor sesuai kebutuhan. Quantization Quantization merupakan proses pengelompokan data-data yang diperoleh dari proses sampling. Jadi setelah mendapatkan nilai sampling, maka selanjutnya akan ada proses pemetaan nilai input atau pembulatan. Pada dasarnya, bit unit dasar akan dikelompokkan dalam logika 0 dan 1. Jadi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, akan ada proses pengkodean paralel yang dikenal dengan istilah komparator. Dimana komparator ini merupakan proses indikasi apabila terdapat perbedaan tegangan, yang nantinya akan diteruskan pada econder. Output yang dihasilkan oleh komparator adalah 0 untuk nilai rendah dan 1 untuk nilai tinggi. Hal ini akan menyesuaikan tergantung tegangan mana yang nilainya besar. Jadi, output yang dihasilkan oleh komperator nilainya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah bergantung pada selisih tegangan yang mungkin terdapat pada masukan analognya. Jenis ā jenis ADC Analog to Digital Converter ADC dibedakan menjadi berbagai macam jenis. Jenis-jenis ADC antara lain adalah sebagai berikut 1. ADC Simultan Jenis ADC yang pertama adalah ADC simultan. Untuk jenis ADC ini sering dikenal juga dengan istilah flash converter atau converter parallel. Pada ADC simultan, input Vi akan dikonversikan menjadi digital. Yakni dengan memanfaatkan sisi positif + dari komperator. Jika sisi + di convert secara simultan, maka sisi negatif - harus disesuaikan dengan ukuran bit yang terdapat pada konverter tersebut. Pada saat nilai Vi nilainya melebihi ukuran bit yang terdapat pada converter, maka nilai output yang dihasilkan adalah tinggi high. Demikian juga sebaliknya, apabila ukuran bit yang terdapat pada konverter nilainya lebih rendah. Maka bisa dipastikan untuk output yang dihasilkan adalah low rendah. 2. Counter Ramp ADC Jenis ADC selanjutnya adalah Counter Ramp ADC. Pada Counter Ramp ADC, terdapat juga DAC yang letaknya terdapat pada input counter. Rangkaian DAC yang terdapat pada input counter ini asalnya dari sumber clock. Dimana sumber clock dari DAC ini terlebih dahulu harus diukur sehingga input DAC nantinya akan dibandingkan nilainya dengan input analog. Pada saat nilai input analog besarnya tidak lebih tinggi dari output DAC, maka output dari komparator hasilnya adalah sama dengan 1. Ketika keluaran komperator nilainya adalah 1, maka hitungan counter akan naik dan clock juga akan dapat memberikan input pada counter. 3. SAR Successive Aproximation Register ADC SAR adalah jenis ADC yang selanjutnya yang perlu Anda ketahui. SAR sebenarnya memiliki konfigurasi yang mirip dengan Counter Ramp. Namun ketika melakukan trace pada alat tersebut, maka kombinasi bit adalah hasil yang didapatkan pada outputnya. Penerapan dan Pengaplikasian ADC ADC Analog to Digital Converter memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini karena fungsi utamanya yakni untuk menerjemahkan sensor analog dan menghubungkannya dengan dunia nyata. Oleh karena itu, penggunan ADC sering ditemukan pada berbagai perangkat. Berikut ini beberapa contoh pengaplikasian ADC pada beragam perangkat yang umum dijumpai Digunakan pada peralatan komunikasi. Digunakan pada alat-alat yang menggunakan system tipe robotik. Diaplikasikan pada aplikasi mobile gaming. Digunakan pada pencitraan digital ataupun alat medis tertentu. Digunakan pada perangkat yang menggunakan teknologi inverter. Digunakan pada mikrokontroler yang dengan basis sinyal analog. Digunakan pada alat audio video. Digunakan pada instrumentasi digital Digunakan pada alat ukur dan lain sebagainya. Kesimpulan ADC Analog to Digital Converter merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi biner digital. Dengan adanya ADC, maka sensor analog yang berupa gerakan, tekanan, suhu, cahaya dan lain sebagainya nantinya akan diterjemahkan menjadi kode biner yang dimengerti oleh perangkat digital. Karena kelebihan dan fungsinya ini, ADC banyak ditemukan pada berbagai perangkat elektronik. Mulai dari alat yang berbasis audio video, peralatan komunikasi, mobile gaming, dan lain sebagainya. Beragam contoh pengaplikasian dari ADC ini juga sangatlah beragam. Mulai dari terpasang pada perangkat yang umum dijumpai sehari ā hari hingga perlengkapan tertentu yang lebih spesifik.
KonversiANALOG ke DIGITAL Pengubah Input ANALOG menjadi kode DIGITAL. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti. - Sensor Suhu, - Cahaya, - Tekanan / Berat,XDADa.