Cara dan Transportasi ke Kawah Ijen dari Surabaya - Sebuah ajakan dari teman saya di Whatsapp Group "ayo ke Ijen!!! siapa mau ikut?" membuat group menjadi hening. Dari puluhan orang di grup akhirnya yang mengiyakan hanya 3 orang, selanjutnya yang lain mundur syantik karena ada yang trauma nggak mau ke sana lagi, takut nggak kuat dan sebagainya. Transportasi ke Kawah Ijen dari Surabaya Transportasi paling murah ke Kawah Ijen jika perorangan dengan teman dari Surabaya yaitu menggunakan tour dan travel dengan biaya hanya Rp. Fasilitasnya yaitu menggunakan mobil ELF sebanyak 17 orang, dan makan 1 kali. Berangkat sore hari di hari sebelumnya dan kembali lagi ke Surabaya sekitar jam paket ini termasuk wisata ke Baluran. Kalo mau ikut trip private biayanya Rp. tanpa campur dengan group lain. Pilihan transportasi selanjutnya yaitu naik mobil pribadi ke Banyuwangi dengan total perjalanan antara 7-8 jam dari Surabaya. Biaya bahan bakar sekitar Rp. pulang pergi dan belum biaya tol. Kalau sekeluarga naik mobil pribadi tentu lebih murah dibandingkan ikut travel. Tapi perhatikan juga jika si driver ikut trekking sebaiknya menginap di Banyuwangi agar tidak kelelahan. Perjalanan Surabaya ke Kawah Ijen Kami berangkat dari titik point Sutos Surabaya sekitar jam 6 sore, sekitar 2 jam molor dari jadwal keberangkatan karena ELF belum datang. Nah, apesnya kalau kumpul di lobby Sutos itu nggak boleh duduk leyeh-leyeh di trotoar, atau lantai karena satpam mall galak banget bentak siapa saja yang nekat duduk. Lumayan sih dua jam berdiri sambil nungguin ELF. Ada sekitar 100 orang dengan 6 ELF. Kami sudah booking tempat duduk dengan biaya Rp. kami menempati tempat duduk di baris 2 dengan seat 4 orang. Lumayan sempit karena kami berukuran big size apalagi ditambah body saya yang aduhai. Teman sebelah saya si mba Yuni sepertinya paling menderita karena tertindih bemper saya sebelah kanan, begitu pula saya yang separo duduk di kursi dan separo duduk di atas tempat charge hp. Namun sepanjang perjalanan seneng banget, karena teman sendiri jadi sudah hafal karakter masing-masing dan sudah lama nggak ngumpul jadi ajang gosip emak-emak. Pukul kami berhenti di Rest Area Utama Raya di Situbondo selama 45 menit. Lumayan banget berhenti di rest area ini untuk menghangatkan badan dan juga meluruskan tubuh setelah berhimpitan selama 4 jam. Trekking di Kawah Ijen Sekitar pukul kami sampai tepat di parkiran kawah Ijen. Cuacanya sangat tidak mendukung yaitu gerimis cukup deras dan juga dingin menusuk. Persiapan saya sudah lengkap mulai dari longjohn, jaket tebal, sarung tangan dan sandal gunung, namun lupa nggak pakai kaos kaki dan tidak membawa jas hujan. Akhirnya kaos kaki saya pinjam teman, lalu karena jaket anti air tidak masalah meskipun sedang hujan. Untuk rain coat banyak dijual seharga Rp. Foto saya ambik ketika selesai trekking Setelah briefing, saya sempat ke kamar mandi yang antri parah. Dari jam saya antri sekitar 20 menit untuk ke toilet. Terpaksa saya antri karena takut pipis di trekking yang jaraknya km nanti. Group yang berjumlah seratus orang tadi yang sudah terpecah belah hingga menyisakan beberapa gerombolan hanya kami saja. Tiket seharga Rp. sudah termasuk dalam paket perjalanan. Sebelum berangkat ke Kawah Ijen ini saya sudah keluar masuk di berbagai blog dan juga youtube. Rata-rata mereka klenger naik ke ijen karena medannya yang menanjak tajam dan dinginnya minus. Saya juga baca di suatu blog yang biasa trekking pun 15 menit pertama sudah kelelahan. Langsung membayangkan saya yang jarang olahraga wkwkkwk. Medan di Kawah Ijen ini jarang sekali medan yang datar, mulai penanjakan awal sudah menanjak. Semakin lama berjalan bukan semakin datar malah semakin tinggi dengan belokan tajam. Ada beberapa pos perberhentian di beberapa belokan agar para pendaki istirahat. Meskipun ada pos pemberhentian jangan dibayangin makan pop mie panas atau teh hangat karena pos pemberhentian cuma sebagai pertanda kita sudah melewati beberapa titik penanjakan. Beberapa langkah berjalan saya sudah sempoyongan, nafas saya sudah tersengal-sengal seperti oksigen tidak bisa masuk hingga ke paru-paru. Saya lalu minta berhenti dulu mengatur nafas, sepertinya saya salah mengambil nafas dari mulut bukan hidung. Saya yang memakai smartwatch langsung mengukur detak jantung, waktu itu hampir 178. Teman saya mbak yuni sampai membawakan tas saya, si aya menawarkan coklat manisnya, Mba Eda memberikan tausiahnya membakar semangat saya sambil membawa senter menerangi jalan wkwkwkwk... Nafas mulai stabil saya berjalan kembali sambil makan coklat. Jadi coklat ketika naik gunung itu bisa untuk membakar tenaga sehingga tidak lemas. Sangat terbukti sih bagi saya supaya tidak lemas dan mual. Sejujurnya saya yang paling merepotkan dibandingkan teman saya yang lainnya, karena setiap 10-15 langkah istirahat untuk menstabilkan nafas, tapi untuk kaki sih saya tidak terlalu lelah hanya saja masalah pernafasan yang mudah berdegup kencang. Pun mba Eda yang memberikan saran jangan berhenti jalan berhenti jalan saya terapkan tidak bisa, karena untuk menurunkan irama jantung saya harus berhenti berjalan. Beberapa teman saya yang semangat 45 di awal akhirnya tumbang satu persatu, ada yang muntah, ada yang tiba-tiba matanya gelap dan teman saya si Mba Eda "sambat" ketika pulang karena lututnya pernah cidera. Namun akhirnya pukul kami sampai juga di Kawah Ijen dengan menggunakan kedua kaki ini. Bangga banget bisa naik melihat kawah Ijen yang banyak dilihat di google. Pemandangan di Kawah Ijen Pukul di Kawah Ijen pengunjung sudah sangat banyak. Cuaca sudah minus sehingga kami menggunakan sarung tangan untuk mengatasi tangan yang membeku dan hampir sulit untuk bergerak. Cuaca yang gerimis sepanjang malam membuat suasana Kawah Ijen berkabut dan susah untuk melihat warna hijau kawah. Dikarenakan sudah pagi kami kelewatan melewati sunrise dan blue fire yang harus dilihat sebelum pukul Untuk melihat ke dasar Kawah Ijen dibutuhkan perjalanan lagi sekitar 800 meter, namun kami sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkan perjalanan dari atas kawah hingga ke bawah. Kebanyakan pengunjung pun sudah puas melihat kawah dari atas saja sambil asik membidikkan kamera. Di atas Kawah Ijen kami bertahan sekitar 45 menit karena tidak tahan dengan cuacanya yang ekstrim. Rambut, baju, kacamata dan kamera sudah basah terkena embun. Pengunjung lain pun berbondong-bondong untuk turun ke bawah. Entahlah saya merasa kami kurang beruntung untuk menikmati suasana kawah Ijen kali ini, susah untuk mengambil foto bagus ketika berkabut. Taksi Alternatif Naik ke Kawah Ijen Sepanjang perjalanan menuju ke Kawah Ijen ini dari mulai berangkat dari titik awal penanjakan hingga di puncak atas banyak yang menawarkan untuk menaiki taksi. Taksi ini bukanlah taksi mobil atau motor, melainkan taksi yang menggunakan kereta dorong yang ditarik manusia. Kereta ketika berangkat di penanjakan akan ditarik dua orang, satu di bagian depan dan satu orang di bagian belakang. Biaya kalau dari titik awal yaitu Rp. untuk pulang pergi, setelah melewati pos pertama biayanya turun jadi Rp. dan kalau pulang saja biayanya Rp. Jangan dibayangkan kalau Taksi ala Kawah Ijen ini ditarik oleh bapak-bapak muda tapi rata-rata berumur 45 tahun ke atas. Bodynya pun kurus namun tenaganya ekstra. Mereka menggunakan sepatu boots plastik jadi tidak perlu khawatir tergelincir ketika menarik penumpang. Namun saya belum merasakan naik taksi karena kaki masih kuat dan teman-teman yang memiliki visi dan misi yang sama menaiki Kawah Ijen tanpa bantuan taksi. Peralatan yang Wajib dibawa Jaket tebal yang bisa tahan air Long John pakaian dalam khusus musim dingin Kaos Kaki Topi gunung Kaos tangan Sepatu atau sandal khusus gunung Coklat dan minuman manis Smartwatch untuk mengukur detak jantung Oksigen portable untuk yang memiliki nafas pendek Air putih Senter Kembali Ke Kawah Ijen Lagi Nggak? Sepertinya cukup sekali saja ke Kawah IJen wkwkwkwk... bukan menyesal ke Kawah Ijen namun stamina saya lebih baik ke penanjakan berikutnya seperti Dieng atau Semeru untuk eksplore destinasi wisata lainnya. Pulang dari Kawah Ijen ini betis saya sakit sekitar tiga harian untuk berjalan, di hari keempat betis kembali tidak kaku lagi. Jangan lupa cari teman yang pengertian ketika menanjak ke Kawah Ijen, karena disinilah karakter teman akan terlihat. Untungnya kami teman-teman yang cocok untuk penyemangat berjuang menaklukan Kawah Ijen. Dalam perjalanan ini andai teman saya tidak sabar pasti saya sudah ditinggalkan mendaki hahahaha...
KetinggianKawah Ijen (yang dalam bahasa Indonesia berarti kawah hijau, karena warna hijau zamrud dari danau asamnya) adalah 2.386 m. Danau asam yang menempati dasar kawahnya berukuran 960 x 600 m dengan kedalaman 330 meter. Ini adalah cadangan asam klorida (600.000 ton) dan asam sulfat (550.000 ton) terbesar dari planet ini, yaitu sekitar 37
Rute dan Akses Terbaik Menuju Wisata Kawah Ijen – Kawah Ijen merupakan sebuah danau vulkanik yang berlokasi di puncak gunung Ijen yang berada pada ketinggian mdpl. Untuk mencapai lokasi wisata Ijen dari desa terdekat harus melewati jalur trek pendakian sepanjang kurang lebih 3 kilometer dengan waktu tempuh rata-rata 2 jam. Tiba di atas puncak, anda akan menyaksikan pesona alam kawah ijen yang luar biasa pada saat matahari telah menyinari kawah. Jalur Maps menuju ke gunung Ijen Banyuwangi Menuju kawasan wisata Ijen kalian bisa menempuhnya dari 2 kabupaten yakni dari Banyuwangi atau Bondowoso. Adapun rute tersebut dapat anda pelajari sebelum melakukan perjalanan ke gunung Ijen. Berikut akan kami berikan info mengenai jalur dan rute mudah ke kawah ijen. Rute dari Kabupaten Banyuwangi Rute dan akses menuju Ijen dari kabupaten banyuwangi dapat anda tempuh selama 1,5 jam dengan mobil ataupun motor karena jaraknya hanya sekitar 35 kilometer. Jalurnya sudah nyaman sehingga rute dari Banyuwangi ini cukup sering di lewati oleh wisatawan dari pulau Bali. Daerah yang di tuju adalah Licin. Setelah sampai di desa tersebut, maka melanjutkan perjalanan ke Paltuding dengan jarak sekitar 18 kiloneter. Jalur ini masih dapat di lalui oleh kendaraan bermotor. Biasanya kendaraan yang di gunakan untuk mencapai Paltuding adalah jeep double kilometer ke 12 terdapat jalan tanjakan yang di namakan erek-erek. Tanjakan tersebur cukup ekstrim karena selain menanjak juga menikung membentuk huruf s. Karena medan yang cukup sulit dari daerah licin menuju Paltuding ini memakan waktu hingga 1 jam. Di perjalanan kalian juga bisa berpapasan dengan truk pengangkut belerang. Nah truk truk pengangkut belerang ini juga menjadi pemicu jalannya rusak. Dari daerah paltuding, bisa anda lanjutkan dengan berjalan kaki melewati jalur trek setapak dan tebing kaldera yang total jaraknya mrncapai 3 kilo meter menuju puncak gunung Ijen. Rute dari Kabupaten Bondowoso Adapun rute dan akses terbaik menuju wisata kawah ijen dari kabupaten Bondowoso tepatnya dari daerah Wonosari menuju daerah sempol. Nah dari daerah Sempol ini melanjutkan perjalanan hingga ke daerah Paltuding. Untuk menuju Paltuding ini tidak sesulit rute dari banyuwangi karena jalannya cukup mulus sehingga untuk sampai ke Paltuding dapat di lalui dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Namun memang jarak yang di tempuh lebih jauh. Dari Situbondo ke Paltuding jaraknya sekitar 93 kilometer. Karena jalannya mulus bisa di tempuh dalam waktu 2,5 rute ini berada di area perkebunan kopi arabika maka jangan heran jika kalian akan menemukan 3 pintu gerbang yang berbeda dan kalian di minta untuk mengisi buku tamu dan tujuan perjalanannya. Selain itu kawasan hutan pinusnya pun masih dalam kawasan cagar alam ijen. Menuju kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi sendiri kita bisa mencapainya dengan transportasi umum dari Kota Surabaya maupun dari kabupaten kabupaten sekitar. Untuk jaraknya sendiri dari kota surabaya menuju kabupaten Bondowoso ataupun kabupaten Banyuwangi sekitar 200 km. Dari titik awal pendakian di Paltuding sendiri kalian harus benar-benar menyiapkan kondisi yang fit karena di sana kalian harus melewati jalan setapak dan juga tebing kaldera. Selain itu biasanya pendakian di lakukan di malam hari karena tujuan utama ke Puncak ijen ini biasanya untuk menyaksikan fenomena alam Api Biru Blue Fire.
PanduanWisata Kawah Ijen Banyuwangi. Wisata Kawah Ijen menjadi destinasi impian banyak orang, terlebih bagi yang gemar mendaki gunung serta fotografi. Sebab, kamu bisa mendapatkan pengalaman mendaki yang memuaskan serta mengambil foto yang luar biasa indahnya. Hal ini tak terlepas dari keindahan kawan ijen, danau kawah yang bersifat asam yang
Berwisata ke kawah ijen menjadi salah satu destinasi wajib buat kamu yang hobi berpetualang. Lokasi yang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso di Indonesia ini menawarkan pesona pariwisata alam menakjubkan yang khas nan unik. Semua keindahan di sana bisa kamu dapatkan dengan harga tiket masuk yang kamu hendak berkunjung ke sana, ada beberapa panduan yang perlu diketahui. 6 tips ke Kawah Ijen berikut bisa memberikan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan wisata. Apa sajakah itu? Yuk kita bahas satu per satu. 1. Tentukan Waktu Berkunjung yang Tepat2. Ketahui Momen Terbaik Menikmati Keindahan Kawah Ijen3. Persiapkan Fisik dan Perlengkapanmu Sebaik Mungkin4. Biaya dan Akomodasi Pariwisata ke Kawah Ijen5. Menggunakan Jasa Pemandu Lokal6. Taati Peraturan dan Pantangan yang Sudah Diberlakukan 1. Tentukan Waktu Berkunjung yang Tepat Kawah Ijen By wahyu Seperti mayoritas destinasi wisata alam, waktu terbaik untuk berkunjung ialah di musim kemarau. Alasannya jalan yang ditempuh jauh lebih lancar dan tidak licin. Risiko kecelakaan dan bahaya jauh lebih besar saat musim hujan. Karena jalur yang dilewati untuk pendakian sering longsor dan kamu mudah itu, kamu juga kurang maksimal melihat panorama wisata alam. Area kawah sering tertutup kabut tebal saat musim hujan. Jadi datanglah di sekitar bulan Juli hingga September. Lama perjalanan untuk pendakian sekitar 3-4 jam bila kamu berjalan santai. 2. Ketahui Momen Terbaik Menikmati Keindahan Kawah Ijen Sebenarnya keindahan kawah ijen bisa dinikmati selama 24 jam di musim kemarau. Namun, ada momen terbaik untuk menikmati pesonanya. Jika kamu ingin suguhan istimewa sepanjang perjalanan ke kawah Ijen, berangkatlah pagi sekali. Yakni sekitar pukul WIB saat matahari belum terlalu terik. Lalu, buat kamu yang ingin melihat blue fire’ lakukan pendakian minimal pukul WIB. Api biru yang fenomenal ini akan terlihat lebih indah dan jelas saat dini hari sekitar pukul WIB. Baca juga Pulau Tabuhan Banyuwangi 2022 Tarif ke Lokasi Wisata + Snorkeling. 3. Persiapkan Fisik dan Perlengkapanmu Sebaik Mungkin Pendakian ke kawah Ijen memang tidak se-ekstrem mendaki gunung pada umumnya. Namun kamu tetap wajib mempersiapkan fisik prima karena perjalanan cukup melelahkan. Jalanan menanjak dan suhu udara sangat dingin. Sejumlah turis yang sudah berkunjung ke sana membenarkan hal ini. Tapi jangan khawatir karena jerih payahmu terbayar dengan sajian alam menakjubkan dari kawah Ijen. Selain itu, jangan lupa dengan perbekalan dan perlengkapan yang memadai. Jaket tebal, syal, topi, sepatu kets adalah hal wajib yang harus kamu kenakan. Sangat dianjurkan menggunakan pakaian bebahan kain atau cargo agar lebih hangat. Kamu juga bisa membawa tutup telinga dan masker untuk menghindari asap belerang. Jika berangkat saat dini hari, jangan lupa menyiapkan senter. Lalu, buat kamu yang berencana camping dan trekking bawalah perlngekapan semaksimal mungkin. Misalnya, tenda, obat-obatan, bekal makanan dan sebagainya. Alternatf lain, kamu juga bisa menyewa perlengkapan di titik pendakian awal, Pal Tuding. Fasilitas cukup memadai seperti penyewaan sleeping bag, penjual makanan, minuman dan sebagainya. 4. Biaya dan Akomodasi Pariwisata ke Kawah Ijen Titik awal pendakian dimulai dari Pal Tuding dan kamu wajib melaporkan rencana naik hingga kawah Ijen. Untuk tiket masuk dipatok harga berbeda beda. Rp5 ribu untuk hari kerja dan Rp7,5 ribu di hari libur turis lokalRp100 ribu untuk hari kerja dan Rp150 ribu di hari libur turis asing Jika kamu membawa kendaraan juga ada biaya parkir dengan harga variatif, tergantung jenis kendaraan. Bila berencana camping ada biaya tambahan sekitar Rp15 ribu. Kamu yang berencana merekam dan membawa peralatan kamera biasanya juga dikenakan tarif tambahan. Untuk penginapan ada bangunan sederhana yang dikelola baik oleh Departemen Kehutanan Indonesia. Kamu bisa menyewanya dengan harga sekitar Rp150 ribu per malam. Atau menginap di villa terdekat dengan harga mulai Rp500 ribu per malam, untuk 2-3 orang. Baca juga Surga Tersembunyi di Green Bay Banyuwangi – Daya Tarik, Tiket Masuk dan Rute Bila mencari tempat yang lebih nyaman bisa menginap di guest house-nya PTP. Kamu bisa memilih penginapan di Perkebunan Belawan atau Jampit. Untuk harga sekitar Rp200 ribu per malam dan per kamar. Namun, kamu masih harus menyewa kendaraan ke pos Pal Tuding untuk pendakian. Jarak antara penginapan dan pos sekitar 6 kilometer. Perjalanan di kawah ijen Untuk transportasi, kamu bisa membawa kendaraan pribadi, menyewa kendaraan atau backpackeran. Cari transportasi darat menuju Terminal Bondowoso. Lalu naik angkutan desa ke Kecamatan Sempol. Dari sana kamu bisa melanjutkan naik ojek ke Pos pal Tuding. Bila kamu dari Banyuwangi, naik angkutan ke Kecamatan Licin. Kemudian menumpang truk pengangkut belerang ke Pos Paltuding. Biaya transport bervariasi, mulai Rp10 ribu ke atas. 5. Menggunakan Jasa Pemandu Lokal Di lokasi wisata ada pemandu lokal yang siap menemani perjalananmu menuju kawah Ijen. Bila kamu baru pertama kali datang sangat direkomendasikan menyewa jasa mereka. Adanya pemandu akan membuat rute perjalanan yang kamu lewati lebih aman dan nyaman. Kamu juga tidak akan tersesat dan dibantu mendapatkan spot terbaik mengambil gambar. Harga sewa pemandu berkisar Rp150 sampai Rp250 ribu tergantung momen kedatanganmu. Simak juga tentang Wisata Alam Ala Afrika di Taman Nasional Baluran Banyuwangi Jawa Timur 6. Taati Peraturan dan Pantangan yang Sudah Diberlakukan Peraturan dan pantangan dibuat untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi turis yang datang. Jadi, cara dan tips ke kawah Ijen yang wajib kamu penuhi ialah menaati aturan yang berlaku. Misalnya tidak turun ke dinding kawah, tidak membuang sampah sembarangan dan sebagainya. Jadilah turis yang bertanggung jawab dan mencintai alam dengan menjaga kelestariannya.
BANYUWANGI- Kedatangan Hellikopter Water Bombing guna menanggulangi kebakaran hutan dengan penyemprotan air melalui udara dibenarkan Oleh Dandim 0825 Letkol
Gunung Ijen cukup ramah buat pendaki pemula. Tentunya sebelum mendaki, traveler harus mempersiapkan peralatan dan fisik yang kuat. Gunung Ijen adalah gunung berapi aktif di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dengan ketinggian mdpl. Salah satu fenomena alam yang paling terkenal adalah Api Biru Abadi dari Kawah Ijen yang terletak di puncak Gunung Ijen. Untuk Perjalanan ke Kawah Ijen bisa dari kota Surabaya atau Kota Malang , Biasanya dalam perjalanan ke Banyuwangi 7 – 8 Jam Perjalanan . Bisa menggunakan Bus , Kereta , Mobil Pribadi atau Pesawat. Bus Menggunakan Bis, Dari terminal Purabaya Surabaya turun di Terminal bus Banyuwangi biasanya 7 – 8 jam perjalanan lalu naik ojek menuju penginapan. Dari penginapan di sekitaran Banyuwangi ke Ijen perjalanan masih -+ 1 jam. Dan dari Banyuwangi bila malam hari tidak ada transport umum menuju ke Ijen Kereta Api Menggunakan Kereta Api. Dan turun di St Karang asem banyuwangi. Alasan kenapa memilih turun di Stasiun Karangasem ? karena di depan Stasiun Karangasem langsung dapat dijumpai Penginapan / homestay murah dan nyaman serta penyewaan motor. Dan yang lebih istimewanya lagi sewa motor disana tidak pakai jaminan-jaminan macam di tempat rental penyewaan motor lain. Mobil Pribadi / Rent Car Menggunakan rent car. Lebih flexible dan kita bisa atur waktunya. Dari Surabaya Anda bisa melanjutkan perjalanan ke arah kota Probolinggo – Bondowoso. Dari Bondowoso, Anda bisa melanjutkan perjalanan untuk menuju ke Gunung Ijen. Sampai di Gunung Ijen, Anda bisa istirahat dulu di Homestay / Hotel yang ada di itu, pada waktu dini hari Anda bisa mendaki Gunung Ijen untuk sampai ke Kawah akan ditemani oleh wisatawan lokal dan wisatawan asing, dan banyak penambang belerang juga akan menemani pendakian Anda. Selama pendakian jangan lupa untuk membawa logistik perbekalan, selain Tolak Angin, air putih wajib dibawa, tidak hanya pendakian naik saat turun pun sangat dibutuhkan, bawa roti secukupnya, untuk menahan lapar, bias juga membawa coklat maupun madu, untuk mendapatkan energi tambahan. Sumber – – –
qbsZLH. 26rseo6mfu.pages.dev/14026rseo6mfu.pages.dev/23726rseo6mfu.pages.dev/97626rseo6mfu.pages.dev/42626rseo6mfu.pages.dev/81926rseo6mfu.pages.dev/75526rseo6mfu.pages.dev/63226rseo6mfu.pages.dev/600
cara ke kawah ijen dari surabaya