Sejarahperjuangan RA. Kartini semasa hidupnya berawal ketika ia yang berumur 12 tahun dilarang melanjutkan studinya setelah sebelumnya bersekolah di Europese Lagere School (ELS) dimana ia juga belajar bahasa Belanda. Larangan untuk Kartini mengejar cita-cita bersekolahnya muncul dari orang yang paling dekat dengannya, yaitu ayahnya sendiri.
Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April identik dengan perjuangan dan pergerakan kaum perempuan. Berasal dari keluarga dengan latar belakang kaum priyayi memberi peluang bagi Kartini untuk menempuh pendidikan formal yang pada saat itu merupakan kesempatan langka bagi kaum perempuan. Hal ini pulalah yang kemudian mendorongnya untuk mendirikan sekolah perempuan di Rembang. Sebagai tokoh pergerakan sosok Kartini telah menginspirasi kaum perempuan. Hari lahirnya pun kini diperingati setiap tahun. Dalam artikel berikut kami ulas biografi Kartini. Selain itu, sebagai upaya melestarikan semangat perjuangan Kartini kami sertakan ide-ide kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka peringatan hari lahirnya. Biografi KartiniLahirnya Raden Ajeng KartiniLatar Belakang KartiniRiwayat Pendidikan KartiniUpaya Melestarikan Hari KartiniLomba Kartini MudaVlog KartiniLomba Desain Karikatur KartiniLomba Puisi KartiniLomba Pidato KartiniContoh Surat Edaran Kegiatan Hari KartiniContoh Ucapan Hari KartiniKepada IbuKepada GuruKepada Aktivis Perempuan Biografi Kartini Lahirnya Raden Ajeng Kartini Hampir seluruh masyarakat mengenal sosok Raden Ajeng Kartini. Seorang perempuan Jepara ini dikenal karena kepiawaiannya dan pemikiran yang visioner tentang hak dan kewajiban yang harus dimiliki seorang perempuan. Beliau lahir di kota Jepara, tepat pada tanggal 21 April 1879. Kedua orang tuanya, raden Mas Ario Adipati Sosroningrat dan Ngasiroh adalah pasangan dari keluarga bangsawan Jawa atau priyayi. Ibunya, Ngasirah, adalah seorang anak dari KH. Madirono yang bergaris keturunan dari Hamengku Buwono VI dan Nyai Haji Siti Aminah yang menjadi guru agama di daerah Telukawur, Jepara. Ayahnya Kartini bekerja sebagai Wedana kepala wilayah administrasi kepemerintahan di antara kabupaten dan kecamatan. Ketika itu, sebelum mencalonkan diri menjadi bupati, sebagai persyaratan ayahnya harus menikah dengan seseorang yang punya garis priyayi juga. Sehingga, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan yang mempunyai garis keturunan dari Raja Madura. Sehingga, dalam silsilah keluarga besarnya, Kartini merupakan anak ke-5 dari 11 baik kandung maupun tiri. Latar Belakang Kartini Di usianya yang menginjak dewasa, yakni 24 tahun, orang tua Kartini mengharapkannya untuk menikah dengan seorang Bupati Rembang kala itu, yakni K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Posisi Kartini sendiri adalah seorang isteri ketiga. Perannya yang bertambah, dan statusnya menjadi istri tidak menjadikan Kartini menyerah bahkan putus asa dengan keadaannya. Justru, dalam kondisi yang demikian keinginan Kartini untuk menjadi seorang guru dan mendirikan sekolahnya sendiri semakin membuncah. Hal tersebut pun juga disambut baik oleh suaminya sehingga Kartini dapat membangun sekolah perempuannya di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang. Dari hasil perkawinannya dengan K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat lahirlah seorang putra yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Putranya dilahirkan pada tanggal 13 September 1904. Namun, takdir berkata lain. Alih- alih bahagia dengan kehadiran putranya, selang empat hari setelah kelahiran puteranya, Kartini wafat. Kartini meninggal pada usia yang terbilang muda, yakni usia 25 tahun tepat pada tanggal 17 September 1904 dan dimakamkan di desa Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Hal ini menjadi duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkannya tak terkecuali suami dan putra yang baru dilahirkan. Meski Kartini telah tiada, perjuangan Kartini untuk menyuarakan hak perempuan pribumi lewat surat- suratnya tak dapat dinafikan terutama bagi kedudukan para kaum perempuan di Indonesia. Sepeninggalnya, banyak dari kaum pergerakan mendiskusikan pemikiran beliau. Bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yakni ,”Habis Gelap Terbitlah Terang” menjadikan penguat dan bukti bagi Kartini bahwa dirinya layak menyandang gelar sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Sumber Gelar ini disematkan pada Kartini pada saat pemerintahan dipimpin oleh pak Soekarno melalui Keppres dengan Nomor 108 tahun 1964 yang ditetapkan pada 2 Mei 1964 sehingga menetapkan 21 Mei sebagai hari Kartini. Riwayat Pendidikan Kartini Sumber Lahir dari keluarga bangsawan menjadikan Kartini memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang memadai pada zamannya. Dari pendidikan ini pula, terwujudlah sebuah pemikiran Kartini untuk mengangkat hak para kaum perempuan pribumi agar mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan apa yang didapat oleh kaum pria. Berawal dari pemikiran inilah, Kartini mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional indonesia karena menjadi pelopor emansipasi perempuan pribumi. Hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini. Beliau pernah menempuh pendiidkan di ELS Europese Lagere School hingga mencapai usia 12 tahun. Setelahnya, beliau juga mengikuti tradisi Jawa pada masa itu yang harus menjalani tradisi pingitan dan tinggal di rumah. Faktanya, semasa bersekolah di ELS, Kartini Muda sempat mempelajari Bahasa Belanda. Beliau menggunakan kepiawaiannya berbahasa untuk saling berkirim surat dengan temannya yang ada di Belanda yakni Rosa Abendanon dan Estelle “Stella” Zeehandelaar. Fakta bakwa Kartini saling berkirim surat dibuktikan dengan adanya majalah De Hollandsche Lelie yang menerbitkan tulisan suratnya. Berkirim Surat ke Belanda Sumber Sebagai hasil dari berbincang lewat surat- menyurat serta ditambah dengan bacaannya tentang berbagai buku, surat kabar dan majalah Eropa, menjadikan Kartini lebih tertarik dengan pemikiran modern perempuan Eropa. Pada saat yang sama, muncul keinginan dalam dirinya untuk meningkatan cara berfikir kaum perempuan pribumi yang terbilang berada pada kategori tingkat sosial yang rendah. Cara uniknya dalam mempelajari konsep dan pemikiran perempuan Eropa dengan kondisi dalam pingitan menyebabkan aktivitas surat menyurat beliau menjadi cikal bakal perjuangannya. Surat- surat yang ditulis kebanyakan berisikan tentang kesulitan, hambatan maupun tantangan yang melanda kaum perempuan pribumi khususnya di Jawa. Salah satu isi suratnya yakni, beliau kecewa dengan model tradisi pingitan yang harus dilakukan para perempuan Jawa. Bagi Kartini, hal ini tidak bisa membuat para kaum perempuan pribumi bebas untuk mengekspresikan diri melalui menuntut ilmu seperti yang dijalankan oleh kaum pria. Emansipasi yang diinginkan Kartini sebenarnya bertujuan untuk membebaskan perempuan dari kekangan yang tidak masuk akal di masa itu dan membantu kaum perempuan agar mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan laki- laki. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman pemikirannya mengalami pergeseran makna. Selain kepiawaian Kartini dalam hal pendidikan, pemikiran yang diemban pun turut menjadi sorotan bagi kaum pergerakan. Dalam bukunya Sitisoemandari Soeroto, yakni Kartini Sebuah Biografi mengatakan bahwa Kedudukan Kartini dianggap sebagai Ibu Nasionalisme dalam Sejarah Indonesia modern. Sayangnya, pemikiran seperti tidak terlalu familiar di kalangan pergerekan. Perjuangan Kartini lebih didominasi dengan ungkapan perjuangan kaum perempuan. Bahkan tak jarang yang mempertanyakan simbol perjuangan yang disematkan pada Kartini dimana belum menunjukkan perlawanannya terhadap Belanda. Akumulasi gagasan yang tersusun dari lembar pucuk surat menjadi pembenaran bahwa pemikiran Kartini sebatas gagasan konseptual semata. Pemikiran yang Menginspirasi Kaum Pergerakan Sumber Seiring dengan perkembangan zaman, gagasan Kartini mulai santer dibicarakan oleh kelompok nasionalis untuk didiskusikan. Di pulau Jawa sendiri, terbentuknya kelompok yang dicetuskan oleh Tjipto Mangoenkoesoemo untuk membahas gagasan Kartini. Terbentuknya kelompok ini terjadi setelah beberapa tahun lembaran surat Kartini diterbitkan di Belanda. Tidak terlalu banyak diceritakan, namun Tjipto adalah tokoh masyhur pada periode awal era Kebangkitan Nasional. Selain dikenal sebagai sosok yang suka membangkang, ia juga senantiasa mengkritik adat kuno para bangsawan Jawa. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor hengkangnya dia dari organisasi Boedi Oetomo yang berdiri pada tahun 1908. Alasan yang mendasarinya berkaitan dengan usulannya terkait memperluas keanggotaan dengan menerima seluruh penduduk Hindia tanpa pandang bulu maupun etnik ditolak dalam rapat kepengurusan. Di tahun 1912, pada bulan September, Tjipto mendirikan Raden Ajeng Kartini Club. Club ini berdiri berdasarkan landasan yang sudah Tjipto hayati dalam pemikiran yang tertuang di lembaran surat Kartini. Beberapa kegiatan Kartini Club yakni berkaitan dengan kampanye kelilind dan rapat umum yang juga diadakan oleh Bapak Douwes Dekker. Namun, di tengah perjalanan mendulang kesuksesan, organisasi ini mengalami dengan takdir yang dipunya Kartini, yakni mati di usia muda. Setelah pendirinya, Tjipto menjadi pengurus di bidang lainnya, kehadiran club tersebut menjadi tidak jelas. Akhirnya, setelah melihat gonjang ganjing di tengah pergerakan ini,maka diputuskanlah dalam rapat bahwa Douwes Dekker akan menjadi wakil ketua yang menemani Tjipto. Seiring dengan berjalannya waktu, kelompok diskusi Kartini berubah menjadi organisasi yang baru dengan nama Algemene Studie Club. Dalam kelompok diskusi ini, beberapa pemaparan dan diskusi terkait nasionalisme dibahas dan dijadikan sebagai tesis gerakan anti- kolonialisme. Di era millenial sekarang, bukan tidak mungkin perjuangan yang dilakukan Kartini mudah dilupakan begitu saja. Faktanya, banyak dari sekian pemuda pemudi sampai hari ini belum mampu memahami esensi perjuangan Kartini. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk memperingati perjuangannya beliau yakni dengan mengadakan kegiatan maupun agenda yang bertajuk Hari Kartini. Berikut beberapa kegiatan yang bisa dicontoh dan tetap akan memberikan kesan millenial! Lomba Kartini Muda Beberapa pasti sudah familiar dengan lomba ini. Sesuai dengan embel- embel di kata akhirnya yakni “Muda”, maka lomba ini ditujukan untuk para anak remaja usia 14- 17 tahun di desa maupun di kota masing- masing. Biasanya, lomba kartini muda dicover dalam bentuk ajang pencarian bakat dengan melalui berbagai tahapan seleksi yang sudah ditentukan. Serangkaian acara foto unik juga dapat dimasukkan dalam tahap penyeleksiannya. Nah, bagi yang kesulitan untuk mencari inovasi kegiatan untuk hari kartini, lomba ini boleh dicoba! Lomba Poster Kartini Sumber Sumber Selain ajang pencarian bakat, upaya pelestarian hari Kartini dapat diwujudkan melalui upaya penyebaran opini lewat sosial media dengan adanya poster bertema Kartini. Hal ini efektif dilakukan, untuk membuat orang teringat dengan hari Kartini. Lomba poster juga cukup efisien bila dilihat dari segi waktu dibandingkan lomba yang membutuhkan banyak waktu dan meluangkan berbagai ide sehingga mampu menguras tenaga yang dipunya. Bila anda adalah satu dari panitia persiapan acara hari Kartini, lomba ini boleh dijadikan salah satu opsi di desa, sekolah maupun di lingkungan masyarakat! Vlog Kartini Sumber Masih seputar era masa millineal, selain menyediakan lomba dengan segmentasi keahlian di bidang desain, maka lomba vlog Kartini juga bisa dijadikan rekomendasi. Selain membantu siswa maupun masyarakat menngingat Hari Kartini, sebenarnya lomba ini juga akan meningkatkan kekreativitasan para milenial. Dibandingkan melihat banyak konten yang berisikan seputar prank yang mengandung ketidakjelasan, alangkah baiknya konten youtube kita isi dengan memahamkan peran dan perjuangan Pahlawan Nasional Ibu Kartini. Lomba Desain Karikatur Kartini Lomba kali ini merupakan sekuel lomba dari poster. Bedanya, kreativitas dan inovasi akan lebih dibutuhkan di lomba desain karikatur ini. Biasanya, lomba seperti ini sering diadakan oleh LSM maupun non kemasyarakatan lainnya. Publikasi lomba ini bisa dalam bentuk cetak maupun banner yang dipasang di sekitar lingkungan tempat tinggal maupun sekolah agar lebih menarik perhatian. Kalau poster dan Vlog terkategori dalam lomba yang mainstream, maka lomba anti-mainstream ini bisa dicoba! Lomba Puisi Kartini Kategori lomba puisi diperuntukkan bagi para sastrawan dan penyair maupun ahli bahasa bahkan yang tak punya latar belakang kesastraan. Sudut pandang yang diambil dalam puisi bisa dari berbagai sisi. Pengembangan puisinya boleh dengan mengkritisi pemikiran Kartini maupun fakta unik Kartini lainnya yang perlu disampaikan kepada khalayak umum. Pun, kata- kata mutiara Kartini yang melimpah ruah, dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk poin tambahan dalam lomba. Lomba Pidato Kartini Terakhir, kategori lomba ini boleh dicoba ebagai inovasi baru pada kegiatan perayaan Hari Kartini. Selain bertujuan untuk melatih kemampuan public speaking para peserta, lomba ini juga dapat meningkatkan kekreativitasan peserta dalam mengembangkan narasi yang akan dijadikan isi dalam pidatonya. Lomba ini sangat direkomendasikan apalagi kalau diadakan di lingkungan sekolah maupun universitas dengan improvisasi yang keren dan menarik. Selamat mencoba! Contoh Surat Edaran Kegiatan Hari Kartini Setelah proposal kegiatan hari Kartini di acc, yang tidak boleh ketinggalan adalah surat edaran untuk memberikan informasi kepada khalayak umum. Penyebutan kapan dan dimana peringatan itu digelar juga harus jelas. Apalagi, surat edaran tiap instansi, lembaga maupun komunitas akan berbeda- beda bentuknya. Namun, untuk melihat format standar surat edaran kegiatan hari kartini, yuk simak ulasan berikut ini! PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JI. Hayam Wuruk No. 3 0283 491270 – Fax. 0283 492211, Sragen Kepada Yth. I. Sekretaris dan para Kepala Bidang DIKBUD Kab. Sragen 2. Kepala Desa Se- Kabupaten Sragen SURAT EDARAN TENTANG PEMAKAIAN PAKAIAN NASIONAL DALAM RANGKA PERINGATAN SAMBUTAN HARI KARTINI KE 150 TAHUN 2020 Berdasarkan hasil keputusan dari program kerja Panitia Peringatan Hari Kartini ke 150 Tingkat Kabupaten Tega/ Tahun 2017, maka dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan Raden Ajeng Kartini, maka Saudara diharapkan mewajibkan untuk para karyawati di lingkungan Unit Saudara pada tanggal 21 April 2020 saat jam kerja supaya mengenakan pakaian nasional Kebaya dan Sarung asli Sragen atau dapat digantikan dengan aksesoris yang sejenis. Demikian untuk menjadikan maklum dan atas kerjasarnanya kami sarnpaikan terima kasih. Walikota Sragen Hendro Sutjipto Contoh Ucapan Hari Kartini Kepada Ibu Selamat Hari Kartini untuk para ibu generasi bangsa. Jasamu tak akan terlupa. Tak sanggup kami menggantikan bekas linangan air matamu untuk para generasi peradaban yang gemilang ini. Pekerjaannmu yang paling mulia dan tertinggi. Perih, sedih, duka, lara bercampur dengan suka cita saat engkau membersamai proses perkembangan kami untuk melihat kerasnya dunia. Kepiawaianmu mencerdaskan kami akan kami jadikan tradisi sepanjang masa untuk anak cucu kami. Jadilah lentera dikala gelap menyelimuti anak- anakmu ini. Sekali lagi, selamat Hari Kartini untuk Ibuku! Kepada Guru Sumber Selamat Hari Kartini teruntuk para pendidik peradaban. Jasamu tak akan pernah terlupa. Keseriusanmu dalam menjaga dan mengayomi kita layaknya anakmu akan selalu dikenang. Kami tak ubahnya seperti kapas putih, lalu engkau datang dengan warna yang memberikan secercah harapan pada kehidupan fatamorgana ini. Semoga, di Hari Kartini, para pendidik perempuan dapat lebih menjadi perhatian bangsa. Bahwa meski engkau disibukkan dengan peran sebagai istri dalam keluargamu, kami anak- anakmu di sekolah tak akan pernah dilupa. Selamat Hari Kartini, Para Ibu Guruku Kepada Aktivis Perempuan Selamat Hari Kartini, para aktivis perempuan. Perjuanganmu belum berhenti sampai disini. Masih banyak para kaummu di luaran sana yang tertindas oleh Kapitalisme sekarang! Dunia butuh suaramu. Bukan kesetaraan gender yang harusnya menjadi tujuan kita, tapi terbebasnya dari belenggu Kapitalisme sebagai penyebab saratnya penindasan adalah cikal bakal kesulitan yang kita hadapi. Maka, mari terus satukan langkah. Jadikan diri kita layaknya cahaya bagi para kaum perempuan yang lemah. Hidup kita ada bukan dibuat untuk menyaingi para kaum pria, namun untuk membersamai mereka melawan ketidakadilan dunia! Hidup Mahasiswa! Hidup Aktivis Perempuan Indonesia! Selamat Hari Kartini, Teman Seperjuangan Nah, surat ucapan di atas hanya contoh dari sekian banyaknya ucapan yang bisa kita berikan saat merayakan hari Kartini. Jangan ragu mencoba untuk membuat sendiri ya! Bila kesulitan, boleh ditambah juga dengan quotes Kartini yang sangat banyak dan variatif. Demikian ulasan tentang Hari Kartini, semoga artikel ini bermanfaat ya!
A Latar Belakang Masalah Keluarga adalah lembaga sosial dasar untuk mewujudkan pengembangan kualitas manusia, kehidupan keluarga tidak selalu mulus dari isu-isu yang muncul. Masalah ini tidak hanya untuk keluarganya sendiri, tetapi tampaknya menjadi masalah masyarakat, lingkungan dan Negara.
Poster hari kartini akan lebih meriah jika anda menggunakan desain yang keren dan tentunya kekinian. Gambar-gambar untuk ucapan hari kartini dibawah ini kami buat spesial untuk menyambut hari kartini. Jika anda ingin membuat kartu ucapan, anda bisa menambahkan teks langsung dari web ini. Jika ingin download, masukan alamat email anda pada kolom email dibawah. [editor] Semoga desain-desain pada laman ini bermanfaat untuk anda. Pantau terus untuk desain-desain poster selanjutnya. Ada berberapa poster ini adalah hasil redesign Vecteezy. Bagi para blogger jangan lupa untuk pasang sumber link aktif ke web jika me-repost gambarnya. Terima kasih.
1 LATAR BELAKANG R.A Kartini adalah sosok perempuan yang menjadi pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Beliau berjuang untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia, salah satu perjuangannya adalah melalui jalur pendidikan. Untuk mengenang jasanya, maka ditetapkanlah hari lahirnya yaitu tanggal 21 April sebagai hari Kartini.
Memperingati Hari Kartini pada tanggal 21 April dengan melihat bagaimana Kartini memperjuangkan hak perempuan di masa kolonial Belanda. Ibu kita Kartini Putri sejati Putri Indonesia Harum namanya Hayo … siapa yang tahu ini lirik lagu apa? Yup, bener banget! Ini adalah lirik lagu “Ibu Kita Kartini” 1929 yang diciptakan oleh Supratman. Gue yakin elo sudah familiar banget sama lagu ini, karena sejak kita duduk di bangku Sekolah Dasar SD, kita diajarkan banyak lagu nasional dan daerah. Salah satunya ya lagu “Ibu Kita Kartini” ini. Dari lirik lagunya saja, rasanya kita kayak diajak mengikuti perjuangan Ibu Kartini, ya? Terutama buat para perempuan, kita bisa punya kesempatan mengemban pendidikan setinggi-tingginya juga nggak terlepas dari perjuangan Kartini. Ini juga yang bikin kita merayakan Hari Kartini setiap tanggal 21 April. Sebelum pandemi sih, biasanya perayaan Hari Kartini diisi sama peragaan memakai busana daerah. Dulu gue sering banget pakai baju kebaya ke sekolah pas lagi merayakan Hari Kartini! Ngomongin Hari Kartini, kira-kira elo tahu nggak apa yang melatarbelakangi perayaan hari nasional ini dan gimana perjuangan Ibu Kartini memperjuangkan hak perempuan pada masa penjajahan Belanda saat itu? Nah, supaya elo semakin semangat menyambut Hari Kartini, ikut gue menelusuri perjuangan Ibu Kartini bareng-bareng, yuk! Siapa Itu Kartini?Perayaan Hari KartiniLatar Belakang Hari KartiniPerjuangan dan Bentuk Perlawanan KartiniTujuan Memperingati Hari KartiniIde Memperingati Hari KartiniRelevansi Kartini di Masa Sekarang Siapa Itu Kartini? Seperti biasa sebelum kita membahas lebih dalam, kita kenalan sama sosok Ibu Kartini dulu, ya. Lahir dengan nama Raden Ayu Kartini atau yang lebih akrab disapa Raden Ajeng Kartini/ Kartini, ia lahir di Jepara pada saat itu masih wilayah Hindia Belanda pada tanggal 21 April 1879. Kalau elo suka dengar istilah “bangsawan berdarah biru”, nah Kartini ini termasuk salah satu orang berdarah biru. Portrait Raden Ajeng Kartini/ Kartini dok. Wikimedia Commons Ayahnya bernama Raden Mas Adipati RMA Ario Sosroningrat yang merupakan seorang patih/wedana sekaligus calon bupati Jepara. Sedangkan ibunya bernama Ngasirah yang merupakan seorang anak dari mandor pabrik gula. Namun untuk bisa menduduki posisi bupati, ayahnya harus menikah dengan seorang bangsawan. Jadilah Kartini memiliki ibu tiri bernama Woerjan Moerjam, keturunan dari Raja Madura. Karena kedudukan ayahnya tersebut, Kartini bisa dibilang seorang anak yang lahir dari kalangan kelas bangsawan Jawa. Terlebih lagi pada masa itu, perempuan yang berasal dari keturunan terhormat nggak punya kesempatan buat bebas berekspresi. Jangankan berekspresi, kalau mau bicara saja cuma boleh kalau benar-benar perlu, itu juga sambil bisik-bisik! Cara jalannya juga sangat diperhatikan di mana mereka harus berjalan pelan, tertawa tanpa suara, dan nggak boleh terlihat gigi. Meskipun lingkungannya sangat kental dengan aturan, ayah Kartini berpikiran terbuka dan memberikan kesempatan untuk Kartini bersekolah di Europese Lagere School ELS, yaitu Sekolah Dasar SD yang berisikan anak-anak bangsawan/pejabat di Hindia Belanda. Mulai dari sini, kehidupan Kartini perlahan berubah. Seakan matanya terbuka dengan persepsi baru sampai ia memiliki cita-cita mulia untuk mendirikan sekolah supaya bisa menyekolahkan anak perempuan pada masa itu. Kalau elo penasaran sama cerita kehidupan Kartini mulai sejak kecil hingga tutup usia, elo bisa baca kisah lengkapnya di Kartini Bukan Hanya tentang Kebaya Perayaan Hari Kartini Kisah hidup Kartini yang sangat inspiratif membuat dirinya dikenang sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Nggak cuma itu saja, tapi hari kelahirannya juga menjadi hari perayaan nasional, Hari Kartini, setiap 21 April. Selamat Hari Kartini! Arsip Zenius Hari Kartini pertama kali dirayakan sebagai hari nasional pada tahun 1964, yang ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada saat itu. Perayaan Hari Kartini ini merupakan simbol emansipasi wanita yang dilakukan oleh Kartini pada zaman kolonial Belanda. Kartini berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya hak mendapatkan kesetaraan dalam bidang pendidikan untuk bisa mengemban ilmu dan bersekolah. Biasanya, perayaan Hari Kartini lekat banget dengan kebaya, pakaian adat, dan lagu-lagu nasional khususnya lagu “Ibu Kita Kartini”. Tapi, sebenarnya Hari Kartini lebih dari itu. Apalagi mengingat perjuangan Kartini yang sangat menginspirasi lewat intelektual dan keberaniannya sebagai perempuan di masa penjajahan Belanda. Penasaran nggak, gimana latar belakang munculnya perayaan Hari Kartini? Baca Juga Hari Perempuan Sedunia Gimana Perempuan di Dunia Berjuang Menuntut Kesetaraan Hak? Latar Belakang Hari Kartini Nah, kalau kita berbicara tentang latar belakang Hari Kartini, ini berarti kita harus tahu dulu latar belakang Kartini ingin memperjuangkan hak asasi manusia khususnya hak perempuan pada masa kolonial Belanda. Memangnya bagaimana sih kehidupan bangsa Indonesia pada masa kolonialisme? Nah, elo bisa pelajari sejarah lengkapnya lewat materi belajar di bawah ini, ya! Jadi, pada masa penjajahan Belanda, perempuan seakan nggak punya ruang gerak yang bebas. Perempuan keturunan dari keluarga terhormat seperti Kartini saja merasa sesak, gimana perempuan lainnya? Bisa dibilang, saat itu perempuan Indonesia punya hak yang sangat terbatas. Contohnya, hanya sedikit dari mereka yang beruntung untuk bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Ya … perempuan yang bisa sekolah merupakan perempuan keturunan bangsawan pada saat itu. Meskipun Kartini menjadi salah satu perempuan yang cukup beruntung karena bisa mencicipi pendidikan, tapi sayang, ia juga tetap harus menjalani masa “isolasi” atau “pingitan” setelah menginjak usia sekitar 12 tahun. Singkatnya, perempuan hanya dipersiapkan untuk menikah saja pada saat itu. Ketika lagi menjalani masa isolasi ini, perempuan juga dilarang untuk keluar rumah sampai mereka menikah. Selama masa pingitan, perempuan diharapkan bisa menjadi istri yang baik dengan kemampuan memasak, menjahit, nurut sama suami, dan bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik. Ya istilahnya … sebagai perempuan, hanya perlu kemampuan untuk mengurus rumah sebagai istri saja, deh! Kartini bersama dengan keluarganya. dok. Wikimedia Commons Kartini memang mau nggak mau menjalani masa pingitan, tapi jiwa pejuangnya nggak pudar. Dilansir dari Tirto, Kartini mengisi waktu selama dipingit dengan menuliskan surat untuk teman-temannya yang banyak berasal dari Eropa. Surat-surat Kartini pun kemudian diterbitkan menjadi buku yang dikenal dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang 1911 yang diterjemahkan oleh Armijn Pane. Melansir Kompas, buku Habis Gelap Terbitlah Terang berisikan banyak tentang nasionalisme, negara, bangsa, demokrasi, kesadaran nasional, hingga kemerdekaan. Ini juga yang mendorong semangat Kartini untuk mendirikan sekolah perempuan pertama di daerah Rembang, Jawa Tengah. Karena perjuangannya ingin mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan yang tertulis dalam nilai-nilai Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai salah satu pahlawan nasional dan Hari Kartini resmi menjadi hari nasional pada tanggal 2 Mei 1964. Perayaan Hari Kartini pun dipilih bertepatan dengan hari lahirnya Kartini yaitu tanggal 21 April. Oh iya, selain Kartini, ada juga pahlawan perempuan yang tak henti memperjuangkan pendidikan perempuan di Indonesia, lho. Elo mungkin sudah familiar sama sosok yang bernama Raden Dewi Sartika. Kalau elo mau baca cerita perjuangan Raden Dewi Sartika dalam memperjuangkan pendidikan, elo bisa baca selengkapnya di artikel Raden Dewi Sartika dan Perjuangannya dalam Pendidikan ini, ya! Perjuangan dan Bentuk Perlawanan Kartini Ternyata kehidupan perempuan di masa lalu tuh nggak gampang, ya. Apalagi feodalisme dan budaya patriarki masih sangat kental saat itu. Feodalisme itu apa, sih? Buat elo yang belum tahu, feodalisme merupakan sistem yang menempatkan para bangsawan atau orang berpengaruh lainnya memegang kendali atas suatu wilayah. Jadi, rakyat kecil yang nggak punya apa-apa meminta perlindungan kepada para bangsawan dengan catatan mereka harus bekerja atau menjadi buruh bagi si bangsawan ini. Kartini yang lahir sebagai keturunan dari keluarga terhormat saja merasa sesak dengan segala keterbatasan yang ada di zaman ini, apalagi perempuan yang lahir dari rakyat kelas bawah. Mereka seakan nggak punya hak untuk memilih jalan hidup mereka sendiri. Terlebih lagi, budaya patriarki masih sangat kental dan mendominasi di kala itu. Budaya patriarki merupakan perlakuan yang menunjukkan adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Di dalam budaya patriarki, laki-laki dinilai memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Ilustrasi Kartini Arsip Zenius Hal ini kemudian membuat ruang gerak perempuan semakin sempit, mengingat laki-laki memiliki kebebasan lebih banyak yang berasal dari status gendernya. Sejak menginjak bangku sekolah, Kartini menginginkan kehidupan perempuan yang berbeda dari yang seharusnya di masa itu. Kartini sudah menunjukkan ketertarikannya untuk memperjuangkan hak perempuan supaya bisa memiliki pendidikan yang setara dengan laki-laki sejak berumur belasan tahun. Melansir dari Jurnal Perempuan Kartini Pembebasan Laki-laki dari Patriarki 2015, ketika memasuki usia kepala dua, Kartini semakin berani menunjukkan keinginannya tersebut. Ia sering mengkritik hal-hal yang berkaitan erat dengan stereotip perempuan di masa itu seperti masalah poligami, keterbatasan pendidikan, minimnya peran perempuan dalam pengambilan keputusan, dan posisi perempuan di dalam rumah tangga. Apalagi peraturan adat Jawa saat itu mengharuskan perempuan rela dimadu juga. Sebagai seorang perempuan, sulit rasanya bagi Kartini untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia pun harus menerima aturan yang sangat membatasi perempuan berekspresi pada saat itu dengan setuju menikahi Bupati Rembang bernama KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Tetapi perjuangan Kartini nggak berhenti hanya karena ia telah berstatus sebagai seorang istri, justru ia malah semakin bersemangat untuk memperjuangkan hak dan derajat perempuan khususnya di bidang pendidikan. Melansir VOI, atas dukungan dari suaminya, sebuah sekolah perempuan akhirnya didirikan di sebelah timur pintu gerbang Kantor Bupati Rembang. Di masa sekarang, gedung sekolah ini dikenal menjadi Gedung Pramuka. Setelah Kartini wafat pada 17 September 1904, butuh waktu bertahun-tahun lamanya sampai akhirnya cita-cita dan perjuangan Kartini dilihat oleh banyak orang. Dimulai dari diterbitkannya surat-surat Kartini pada tahun 1911. Kemudian, seorang tokoh politik etis Belanda bernama Conrad Theodore van Deventer yang terkesan dengan tulisan-tulisan Kartini merasa tergerak untuk membantu mewujudkan keinginan Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. Hingga pada akhirnya, di tahun 1912, didirikanlah sekolah perempuan di bawah Yayasan Sekolah Kartini di Semarang. Sekolah tersebut dinamakan Sekolah Kartini. Pendirian sekolah perempuan pun semakin meluas hingga ke beberapa daerah lainnya seperti Cirebon, Yogyakarta, Madiun, Malang, dan Surabaya. Para siswi di Sekolah Kartini. dok. Wikimedia Commons Perjuangan Kartini ini berhasil membuka kesempatan bagi para perempuan untuk bisa mengemban pendidikan yang layak. Sampai hari ini, masih banyak perempuan yang meneruskan perjuangan Kartini. Melansir BBC Indonesia, bisa terlihat bagaimana representasi perempuan yang bisa duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat DPR sejak tahun 1955–2024 mengalami peningkatan walaupun nggak secara drastis. Pada periode tahun 1955–1971, laki-laki mendominasi kursi DPR hingga 94,1%, sedangkan perempuan hanya 5,9%. Tapi, pada periode 2019–2024 sekarang, jumlah perempuan yang menduduki kursi DPR sudah meningkat hingga 20,5%. Terlebih lagi, Indonesia pernah dipimpin oleh presiden perempuan pertama yaitu Megawati Soekarnoputri yang memimpin Indonesia sejak tahun 2001–2004. Meskipun laki-laki masih mendominasi, tapi setidaknya, sudah terlihat bagaimana perempuan bisa perlahan menghapuskan anggapan kalau perempuan hanya cocok untuk bekerja di dapur sebagai ibu rumah tangga, dan memiliki status dalam bidang politik yang sama dengan laki-laki. Baca Juga 3 Cerita Sedih RA Kartini Kena Diskriminasi hingga Putus Sekolah Tujuan Memperingati Hari Kartini Setelah melihat perjuangan Kartini yang luar biasa sehingga bisa melahirkan banyak perempuan berpendidikan hebat hingga hari ini, sebenarnya apa sih tujuan memperingati Hari Kartini? Dilansir dari Facts of Indonesia, Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal 21 April di seluruh Indonesia ini bertujuan untuk memperingati sekaligus menghormati perjuangan Kartini selama memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan khususnya dalam bidang pendidikan. Perayaan Hari Kartini dok. Wikimedia Commons Perayaan Hari Kartini diharapkan mampu mendorong semangat para perempuan di Indonesia untuk memperjuangkan emansipasi perempuan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Terus, mengapa Hari Kartini lekat dengan yang namanya emansipasi perempuan? Alasannya karena Kartini berjuang supaya bisa menyekolahkan para perempuan agar mereka bisa bekerja dan membantu keluarganya kelak. Nggak cuma dipersiapkan untuk menjadi seorang istri yang terdiam di dalam rumah tangga saja. Meskipun perjuangan Kartini nggak dilakukan dengan perang seperti yang dilakukan Cut Meutia, tapi Kartini berhasil membangun persepsi lain tentang betapa pentingnya pendidikan nggak hanya untuk laki-laki tapi juga perempuan, melalui pemikiran cerdas dan modern yang efektif. Selain itu, tujuan memperingati Hari Kartini juga dilakukan untuk mengenalkan sosok Kartini kepada para generasi muda penerus bangsa. Ceritanya yang inspiratif dan sosoknya yang menawan ini terus diperkenalkan secara turun temurun, dengan lagunya yang dinyanyikan sebagai lagu nasional sepanjang masa. Jadi, selain bisa mengenal sosok Kartini, acara ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya Indonesia yang diperlihatkan lewat pakaian adat dan lagu-lagu nusantara kepada para siswa. Baca Juga Hari Perempuan Sedunia 3 Perempuan Hebat dan Pengaruhnya Ide Memperingati Hari Kartini Setelah tahu tujuan memperingati Hari Kartini, sudah mulai ada ide memperingati Hari Kartini belum, nih? Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, sebelum masa pandemi, sekolah biasanya mengadakan acara parade budaya pada Hari Kartini. Ide memperingati Hari Kartini Arsip Zenius Di sisi lain, ide memperingati Hari Kartini juga nggak harus terbatas pada sanggul dan kebaya saja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih besar, seperti Sebagai momen untuk memperkuat pemberdayaan perempuan di Indonesia dan dunia secara lebih penguatan advokasi dan aksi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal yang kemudian bisa meningkatkan kualitas hidup untuk mendorong kesadaran laki-laki untuk terlibat aktif dalam mewujudkan keadilan untuk memperkuat penghapusan kekerasan pada perempuan, baik itu kekerasan fisik, mental, maupun kekerasan dalam rumah tangga. Relevansi Kartini di Masa Sekarang Wah, perayaan Hari Kartini ternyata seru banget, ya! Elo nggak cuma merayakannya buat menghormati perjuangan Kartini, tetapi juga bisa meneruskan perjuangannya untuk mendapatkan kesetaraan gender yang layak antara laki-laki dan perempuan. Kalau kita melihat ke masa sekarang, sih, rasanya perempuan sudah memiliki kesempatan yang lebih baik dalam berekspresi, ya? Buktinya saja, kita punya bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya mulai dari SD sampai ke tingkat universitas. Ini juga merupakan hasil nyata dari perjuangan Ibu Kartini, lho! Bayangkan kalau nggak pernah ada Kartini di Indonesia, mungkin nasib perempuan bisa berbeda, nggak kayak sekarang. Pada masanya, Kartini melawan norma-norma yang mungkin dianggap sudah usang di masa sekarang. Meskipun kita sudah bisa bersekolah dengan lebih leluasa dibandingkan ketika perempuan hidup di zaman penjajahan, kita belum benar-benar mendapatkan kesetaraan gender yang maksimal. Ilustrasi CEO perempuan. Arsip Zenius Menurut data dari Statista, hanya 15% dari 500 perusahaan yang tergabung dalam Fortune 500 Companies yang memiliki Chief Executive Officer CEO perempuan di Amerika Serikat. Jadi, bagaimana relevansi perjuangan Kartini dalam kehidupan kita di masa sekarang? Menurut Nisrina Candra Kirana, seorang reporter berita di Metro TV, Kartini merupakan sosok yang sangat menginspirasi yang bisa mendorong perempuan untuk menjadi pejuang perubahan bangsa. Buah pikir Kartini di masa lalu juga masih sangat terasa relatable hingga sekarang, salah satunya yaitu emansipasi perempuan. “Berkat perjuangan Kartini, sampai dengan saat ini, para perempuan Indonesia bisa meraih pendidikan yang tinggi kalau mereka mau. Bahkan, seorang perempuan juga bisa menduduki posisi yang tinggi dalam sebuah kepemimpinan. Emansipasi perempuan memberikan kesempatan yang sama untuk perempuan berprestasi di berbagai bidang yang sama dengan laki-laki,” tanggapan Nisrina saat ditanya mengenai peninggalan Kartini yang masih melekat di kehidupan perempuan saat ini. Lalu, bagaimana nih cara kita supaya bisa meneruskan perjuangan Kartini di era modern ini? Menurut Nisrina, caranya adalah dengan terus belajar. “Ilmu merupakan sebuah pintu. Jadi, ketika pintu itu sudah bisa terbuka dengan terus belajar, maka seorang perempuan bisa menemukan ribuan jalan yang bisa dipilih untuk ikut berkontribusi di dalam masyarakat.” Itu dia tadi cerita tentang bagaimana Kartini memperjuangkan hak perempuan di masa kolonial Belanda. Memang banyak rintangan yang dihadapi, tetapi itu nggak memadamkan semangat perjuangan Kartini untuk perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Kartini pun menjadi simbol emansipasi perempuan yang artinya, siapapun bisa menjadi sosok Kartini dan membawa semangat perjuangannya dari masa ke masa. Kira-kira, elo siap nggak jadi sosok Kartini selanjutnya? Selamat Hari Kartini, Sobat Zenius! Referensi
11 LATAR BELAKANG Nyata, Femina, Kartini, Cosmopolitan, Cita Cinta, Yes!, Go Girl, dan lain-lainnya. Sebenarnya dalam tampilan ini tentu mendapatkan beberapa dampak yang berarti di kalangan masyarakat. akan bertepatan hari Kartini. Tentu semua para perempuan diindonesia . 7
Hari Kartini biasanya diperingati anak-anak sekolah dengan mengenakan pakaian adat khas daerah. Hari ini diperingati setiap tanggal 21 April. Tanggal tersebut merupakan tanggal kelahiran Kartini yang merupakan tokoh emansipasi wanita di Indonesia. Lalu, bagaimanakah sejarah Hari Kartini di Belakang Hari KartiniPeringatan Hari Kartini ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964 dimana Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Surat keputusan ini ditetapkan tanggal 21 April diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional di Indonesia dan merupakan pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Beliau adalah tokoh pendobrak budaya yang meminggirkan wanita Jawa pada masa itu. Saat itu, wanita Jawa tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di masa penjajahan Belanda, pergerakan kaum wanita sangat dibatasai. Begitu memasuki masa akil baligh, mereka harus tinggal di rumah untuk dipingit. Perempuan tidak perlu memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak perlu pergi kemana-mana untuk menuntut ilmu. Bahkan, perempuan pun tidak perlu sekolah dan hanya diajarkan ilmu tata karma kepada keluarga dan masyarakat serta ilmu rumah tangga. Perempuan tidak diperbolehkan menjabat dalam pemerintahan dan apapun jabatan itu. Mereka hanya diperbolehkan menjadi sebagai istri mendampingi tersebut menurutnya menjadi penghambat kemajuan wanita pribumi. Kartini pun berjuang supaya wanita Jawa memperoleh kesetaran dalam hal pendidikan dan kehidupan. Beliau memulai perjuangannya dengan mendirikan sekolah untuk masyarakat umum di serambi dan halaman belakang rumah pendopo. Baca juga pahlawan nasional dari Jawa, pahlawan nasional dari Jawa Tengah, biodata pahlawan kemerdekaan, pahlawan nasional wanita, dan tujuan organisasi R. A. KartiniRaden Ajeng Kartini ialah seorang wanita dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Beliau adalah putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, yakni Bupati Jepara. Kartini adalah putri dari istri pertama yang bukan istri utama. Ibunya bernama M. A. Ngasirah yang merupakan putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, yakni seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Silsilah Kartini, dari sisi ayahnya, dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Baca juga sejarah Hari Ibu di Indonesia, pahlawan nasional dari Yogyakarta, dan sejarah Museum Kereta Keraton R. A. Kartini pada awalnya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan pada masa kolonial Belanda mengharuskan seorang bupati beristrikan seorang bangsawan. Namun, M. A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjam Moerjam yang merupakan keturunan langsung Raja Madura. Akibat pernikahan tersebut, maka ayah Kartini dapat diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R. A. Woerjan, R. A. A. merupakan anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri. Kartini adalah anak perempuan tertua dari kesemua saudara kandung. Beliau diijinkan sekolah sampai usia 12 tahun di ELS Europese Lager School. Pada usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah dapat dipingit. Karena Bahasa Belanda yang dipelajarinya saat belajar di ELS, ia menulis surat kepada teman-teman korespondensinya yang berasal dari Belanda. Salah satu temannya bernama Rosa Abendanon yang banyak oleh buku-buku, koran, dan majalah Eropa maka Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Hal ini menyebabkan keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena melihat perempuan pribumi yang berada pada status sosial yang rendah. Kartini sering membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh oleh Pieter Brooshooft. Kartini pun menerima leestrommel, yakni paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan. Di antara ada majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, tetapi juga majalah wanita Belanda De Hollandsche beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat dalam De Hollandsche Lelie. Dari surat-surat yang dikirimkannya, jelas terlihat bahwa Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian sambil membuat catatan-catatan. Permasalahan yang disoroti tidak hanya berkaitan dengan soal emansipasi wanita, tetapi juga masalah sosial umum. Kartini memandang perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi, dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Kartini namanya diabadikan di beberapa jalan di Belanda. Jalan-jalan tersebut yakniUtrecht Jalan R. A. Kartini di Utrecht bernama Kartinistraat yang merupakan salah satu jalan utama dan berbentuk U. Jalan ini lebih besar dibandingkan jalan lainnya yang menggunakan nama tokoh-tokoh perjuangan seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, dan Agostinho Jalan R. A. Kartini di Venlo, Belanda Selatan bernama R. A. Kartinistraat berbentuk O di kawasan Hagerhof yang disekitarnya terdapat nama-nama jalan tokoh wanita Anne Frank dan Mathilde Di Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal Bijlmer, jalan Raden Adjeng Kartini ditulis secara lengkap. Di sekitarnya jalan tersebut ada nama-nama wanita dari seluruh dunia yang berkontribusi dalam sejarah Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, dan Isabella Jalan Kartini berdekatan dengan Jalan Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir, dan langsung tembus ke Jalan Chris Soumokil Presiden Kedua Republik Maluku Selatan.Habis Gelap Terbitlah TerangKarya R. A. Kartini yang paling dikenal adalah Habis Gelap Terbitlah Terang. Pada tahun 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam Bahasa Melayu berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku tersebut diterbitkan oleh Balai Pustaka. Salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, Armijn Pane, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara. Buku tersebut kembali diterbitkan dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht pada tahun 1938. Buku terjemahan Armijn Pane tersebut diecetak sebelas kali. Surat-surat milik Kartini juga diterjemahkan ke Bahasa Jawa dan Bahasa Lain R. A. KartiniSelain surat-surat Kartini yang dibukukan, ada juga karya lain dari R. A. Kartini yakniSurat-surat Kartini, Renungan Tentang dan untuk BangsanyaSurat-surat Kartini pun diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno pada saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbingnya memintanya menerjemahkan surat-surat tersebut agar mampu menguasai Bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Pada tahun 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht akhirnya diterbitkan. Buku tersebut terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa”. Sulastin menyatakan bahwa meskipun tertulis Jawa, tetapi yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Aku Kartini SajaBacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku ini merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Mau … Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899 – 1903Buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899 – 1903 diterbitkan dalam rangka untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Buku tersebut memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat tersebut dikumpulkan oleh Dr Joost Cote dengan judul terjemahan “Aku Mau … Feminsime dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899 – 1903”.“Aku Mau … “ ialah moto Kartini. Sepenggal ungkapan tersebut mewakili sosol yang selama ini tidak pernah dijadikan bahan perbincangan. R. A. Kartini berbicara banyak hal yang meliputi sosial, budaya, agama, dan Hari KartiniSeperti telah disinggung sebelumnya, peringatan Hari Kartini biasanya dilakukan dengan mengenakan pakaian adat khas daerah oleh anak-anak sekolah. Tidak hanya itu, para pegawai kantoran juga mengenakan pakaian adat khas daerah. Selain penggunaan pakaian adat, peringatan Hari Kartini juga sering dilakukan dengan mengadakan lomba-lomba, seminar, diskusi, dan aksi nyata. Lomba-lomba yang sering diadakan misalnya lomba karya ilmiah Hari Kartini, lomba pidato Hari Kartini, lomba baca puisi Raden Ajeng Kartini, lomba artikel, lomba puisi dan cerita pendek tentan Raden Ajeng dan diskusinya yang diadakan biasanya berkaitan dengan tema emansipasi wanita. Begitu juga dengan aksi nyata yang dilkakukan, misalnya aksi nyata berupa advokasi, demonstrasi, maupun pemberdayaan peremupuan. Baca juga biografi Cut Nyak Dhien, sejarah Perang Aceh melawan Belanda, bangunan bersejarah di Aceh, peninggalan Kerajaan Aceh, dan sejarah Kerajaan Hari KartiniHari Kartini memiliki banyak makna yang dapat digali. Makna Hari Kartini diantaranya adalah sebagai berikutMendorong kesadaran kaum pria untuk turut serta dan aktif mewujudkan kesetaraan genderMembangkitkan peningkatan kualitas hidup perempuanMemperkuat penghapusan kekerasan dalam rumah tanggaMeningkatkan kualitas pendidikan formal bagi perempuan IndonesiaMemperkuat dan memperluas pemberdayaan perempuan Indonesia maupun dunia secara lebih luasMemperkuat advokasi dan aksi nyata dalam peningkatan kualitas hidup perempuanInilah penjelasan mengenai sejarah Hari Kartini di Indonesia. Semoga kita dapat mengambil makna dari penjelasan mengenai sejarah Hari Kartini. Selain itu, sebagai perempuan masa kini semoga kita dapat memaknai dan melanjutkan cita-cita perjuangnnya dengan melaksanakan aksi nyata yang berkaitan dengan kemajuan perempuan Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat.
Latarbelakang terjadinya sebuah peristiwa besar. Peristiwa bersejarah yang memiliki dampak besar di masa mendatang. Asal-usul suatu hal yang memiliki nilai sejarah. Hingga suatu hari R.A Kartini menikah dengan seorang bupati Rembang yaitu Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
PROPOSAL KEGIATAN KARTINI DAY PEREMPUAN TANGGUH SMA NEGERI ... Jatinangor, Januari 2018 Ketua Pelaksana, KETUA PELAKSANA NIS......... Sekretaris, MY SEKERTARIS NIS ........ Mengetahui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, WAKASEK KESISWAAN NIP....... Pembina OSIS PEMBINA OSIS NIP. ...... Menyetujui Kepala SMA Negeri ... KEPALA SEKOLAH NIP. ..... 1. LATAR BELAKANG Kartini adalah sosok perempuan yang menjadi pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Beliau berjuang untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia, salah satu perjuangannya adalah melalui jalur pendidikan. Untuk mengenang jasanya, maka ditetapkanlah hari lahirnya yaitu tanggal 21 April sebagai hari Kartini. Kegiatan yang akan kami laksanakan ini tidak terlepas dari momen peringatan hari Kartini yang dilaksanakan pada tanggal 21 April 2018 nanti. Selain itu, seluruh warga SMA Negeri ... menyadari bahwa perubahan yang dihasilkan oleh Ibu Kartini membawa dampak yang sangat besar kepada rakyat Indonesia terutama kaum perempuan. Oleh karena itu, kegiatan ini direncanakan. Kegiatan ini berjudul KARTINI DAY dengan tema “Perempuan Tangguh” 2. MASALAH DAN TUJUAN a. MASALAH Dalam beberapa tahun terakhir siswa dan siswi kehilangan rasa nasonalisme dan acuh terhadap menghormati jasa para pahlawan. Perkembangan zaman yang semakin modern membawa dampak terhadap pola pikir dan perilaku remaja, sehingga mereka menganggap nasionalisme adalah kegiatan yang kuno ketinggalan jaman. banyak remaja sekarang yang mengganggap bahwa kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan jiwa semangat persatuan hanya akan membuang-buang waktu saja. Dan ada pula yang beranggapan bahwa kegiatan nasionalisme adalah kegiatan yang tidak lagi diperlukan di zaman sekarang ini. b. TUJUAN Tujuan dari kegiatan ini dapat dibagi menjadi dua 1. Tujuan umum Tujuan umum diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk memperingati hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus kegiatan ini dapat dibagi menjadi beberapa poin 1 Agar siswa SMA Negeri ... dapat lebih memahami makna dari peringatan hari Kartini. 2 Menjadi ajang apresiasi dan kreasi siswa dalam bidang kesenian. 3 Mengakrabkan tali persaudaraan di lingkungan sekolah. 4 Meningkatkan rasa nasionalisme. 3. RUANG LINGKUP KEGIATAN a. OBJEK Objek yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri... b. JENIS-JENIS KEGIATAN Jenis kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan ini dalam bentuk sebuah Perlombaan. Perlombaan tersebut adalah 1. Lomba Baca Puisi 2. Lomba Mojaang Jajaka 3. Lomba Poster 4. Lomba Karaoke 4. KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS a. KERANGKA TEORETIS Raden Adjeng Kartini atau Kartini lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Hindia Belanda, pada 17 September 1904 pada umur 25 tahun atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Ayahnya bernama Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat sebagai bupati jepara, beliau ini merupakan kakek dari Kartini. Ayahnya Sosroningrat merupakan orang yang terpandang sebab posisinya kala itu sebagai bupati Jepara kala Kartini dilahirkan. Ibu kartini yang bernama Ngasirah, beliau ini merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, Kartini merupakan keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit. Ia sempat mendaftar masuk ke Europese Lagere School, tetapi terhalang oleh tradisi tersebut. Gagasannya terhadap pendidikan wanita pun semakin berkembang. Akhirnya ia membangun sebuah sekolah di halaman belakang balai kota setempat dan menuliskan buku fenomena berjudul `Habis Gelap Terbitlah Terang`. Perjuangannya kini memang sudah dapat dirasakan oleh banyak wanita Indonesia. Tak hanya dapat menempuh pendidikan yang setara dengan pria, tetapi wanita juga bisa menduduki posisi yang sama dengan pria di dunia pekerjaan maupun kepimpinan, seperti terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden dan lanjut menjadi presiden ke-5 Indonesia. Bagaimana sebaiknya kita merayakan Hari Kartini agar makna perjuangannya tetap mengalir dalam darah wanita Indonesia? 1 Baju Batik Mulailah dari hal-hal kecil dan mudah. Jika memang kantor, kampus, atau lingkungan tidak mengadakan suatu acara spesial, usahakan untuk memakai baju batik saat bepergian di hari tersebut. Memang sebenarnya jika ingin menyerupai Kartini, kita memakai kebaya dan menata gaya rambut layaknya jaman dahulu. Namun, apakah Anda percaya diri untuk memakai kebaya ke tempat yang dituju saat orang-orang tidak memakainya? 2 Membaca tentang dirinya Selain itu, coba mendalami atau mulai mencari surat-surat yang ditulisnya demi mengingat ide-ide dan apa yang dia diperjuangkan. 3 Mengikuti gerakan wanita Jaman kini tentu banyak komunitas-komunitas yang menampung dan menyelenggarakan acara menarik untuk memperingati hari kartini. 4 Dukung anak ikuti lomba Kartini Dunia pendidikan merupakan dunia yang sangat dengan Hari Kartini. Oleh karena itu, jika pihak sekolah sang buah hati coba dukung mereka untuk mengikuti berbagai lomba, seperti lomba memakai baju tradisional, menggambar, membaca puisi, atau lainnya. Baik anak perempuan maupun laki-laki, mereka tetap bisa menyemarakkan Hari Kartini. b. HIPOTESIS Dengan dilaksanakannya kegiatan ini kami yakini dapat menjadi sebuah pembelajaran untuk mencapai Pendidikan nasionalisme yang dapat membentuk karakter, moral dan pikiran akhlak mulia. 5. METODE Dalam pembuatan proposal ini digunakan yaitu metode kuantitatif. Tujuannya untuk mendata secara rinci apa saja yang dibutuhkan dalam kegiatan Kartini Day yang kemudian bisa diajukan kepada pihak sekolah. 6. PELAKSANA KEGIATAN . PENANGGUNG JAWAB Penanggung jawab pada lomba ini adalah Muhammad Ali. b. SUSUNAN PERSONALIA Susunan personalia dalam kegiatan Kartini Day Perempuan Tangguh adalah seluruh anggota OSIS MPK. Adapun susunannya sebagai berikut 1 Penanngung Jawab Muhammad Ali 2 Ketua Pelaksana ..... 3 Wakil Ketua Pelaksana ..... 4 Sekertaris My Sekertaris 5 Bendahara ..... 6 Seksi Acara ..... 7 Humas ..... 8 Keamanan ..... 9 Konsumsi ..... 10 Lapangan ..... 11 Logistik ..... 12 Publikasi Dokumentasi ..... 13 Juri ..... 7. FASILITAS YANG TERSEDIA a. SARANA Sarana yang dibutuhkan dalam kegian ini adalah sebagai berikut 1 2 Ruang Personalia 2 5 Ruang Perlombaan 3 1 Ruang Konsumsi 4 Lapangan 5 1 Ruang tempat penyimpanan trophy 6 Parkiran 7 Aula b. PERALATAN 1 Sound sistem + Microphone 2 Panggung 3 Kursi 4 Meja 5 Papan Rute 6 Tali rapia 7 Bendera Wosm, Kitri dan Merah putih 8 Spanduk 9 Peralatan P3k 8. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN a. KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN Keuntungan yang didapat jika kegiatan ini terlaksana diataranya yaitu 1 Menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan dan mencapai pribadi karakter, moral dan pikiran akhlak mulia siswa siswi SMA Negeri ... 2 Meningkatkan Kreativitas Siswa dan Siswi SMA Negeri ... 3 Meningkatkan Ketangkasan, Kesehatan Tubuh, dan Semangat Jiwa dan Semangat Nasionalisme Siswa. 4 Memupuk mental dan percaya diri. 5 Sebagai Refreshing dalam sebuah Menambah pengetahuan, keterampilan dalam pengelolaan sebuah kegiatan kepada anak-anak OSIS dan MPK dari SMA Negeri .... 7 Siswa dan Siswi SMA Negeri ... menjadi generasi muda yang lebih baik dari generasi saat ini melalui kegiatan ini. b. KEMUNGKINAN KERUGIAN Sementara itu jika kegiatan terlaksana maka kemungkinan yang akan didapat diantaranya yaitu 1 Terjadinya kelelahan pada peserta dan Panitia 2 Terjadinya kecelakaan yaang tak terduga. 3 Terjadinya hujan saat berlangsungnya perlombaan. 4 Rusaknya sarana dan prasana dari sekolah 5 Kotornya lingkungan sekolah 9. LAMA WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN a. WAKTU Hari/tanggal Senin, 23 April 2018 Waktu Pukul WIB selesai b. TEMPAT Tempat dilaksanakan lomba ini berada di Kampus SMA Negeri .... 10. ANGGARAN BIAYA Sumber dana yang kamiharapkan bersumber dari a. Sekolah b. Sumbangan siswa c. Pendaftaran peserta d. Sponsorship e. donatur Secara rinci, kebutuhan anggaran kegiatan ini direncanakan sebagai berikut. No Uraian Kegiatan Volume Kegiatan dan Satuan Biaya Jumlah Biaya 1 Print Proposal 5 x Rp Rp 2 Spanduk 5 x Rp Rp 3 Peralatan panggung 1 x Rp Rp 4 Bendera 10 x Rp Rp 5 Print + Photo Copy Rp 6 Konsumsi 100 Orang x Rp Rp 7 Piala a. Piala Juara Umum b. Piala Juara Favorite c. Piala Juara Utama d. Piala Harapan 3 x 5 x Rp 5 Set x Rp 5 Set x Rp Rp Rp Rp Rp 8 Sertifikat 200 lembar x Rp Rp 9 Peralatan P3k Rp 10 Tali 10 x Rp Rp 12 Papan 1 x Rp Rp 13 Cat 3 x Rp Rp 11 Jumlah Keseluruhan Rp 11. PENUTUP Demikian proposal ini kami buat, sebagai gambaran umum pelaksanaan kegiatan KARTINI DAY PEREMPUAN TANGGUH. Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. kerjasama dari semua pihak kami harapkan demi terlaksananya kegiatan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami panitia kegiatan KARTINI DAY PEREMPUAN TANGGUH mengucapkan terimakasih. Jatinangor, April 2018 Panitia Pelaksana 12. DAFTAR PUSTAKA
PerayaanHari Kartini; Latar Belakang Kehidupan; Masa Kecil (1879 - 1892) Masa Remaja dalam Pingitan (1892-1898) Terlepas dari Pingitan (1898-1903) Polemik Pernikahan (1903-1904) Meninggal dan Warisannya (1904-Sekarang) Penutup
Ketika Indonesia masih di masa penjajahan, RA Kartini memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia. Hal tersebut yang membuat beliau dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita. Perjuangan RA Kartini didasarkan oleh keberadaan wanita yang sering tidak dihargai. Wanita hanya boleh mengerjakan urusan dapur dan anak, tanpa diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak. Akan tetapi, RA Kartini dengan segenap hatinya, berjuang supaya wanita Indonesia yang merasa tertindas dapat sederajat dengan pria. Saat ini, perjuangan dari RA Kartini benar-benar memberi pengaruh serta arti besar bagi wanita Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya wanit Indonesia yang berprestasi bahkan salah satunya pernah menjadi Presiden Republik Indonesia. Untuk membahas lebih dalam mengenai biografi RA Kartini singkat, di bawah ini telah merangkum biografi RA Kartini singkat tersebut dari berbagai sumber, Selasa 8/9/2020. Kelahiran Biografi RA Kartini singkat dimulai dari kelahiran beliau. Raden Ajeng Kartini lahir tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. RA Kartini lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan Jawa. Hal tersebut menjadi alasan mengapa beliau mendapat gelar RA yang merupakan singkatan dari Raden Ajeng. Namun setelah menikah, sesuai dengan tuntunan adat Jawa kepanjangan dari gelar RA tersebut berubah menjadi Raden Ayu. Hari kelahiran RA Kartini saat ini diperingati sebagai hari nasional, yaitu hari Kartini. Diperingatinya tanggal 21 April sebagai hari Kartini tidak lain untuk mengenang dan menghormati jasa beliau yang telah ikut berjuang bagi rakyat Indonesia, terutama kaum wanita, agar bisa lebih maju dan bersaing dengan bangsa lainnya. Latar Belakang Keluarga RA Kartini merupakan putri pertama dari istri pertama Raden Adipati Ario Sosroningrat. Ayah dari RA Kartini merupakan putra Pangeran Arion Tjondronegoro IV. Meskipun ibu dari RA Kartini merupakan istri pertama, namun ibu dari RA Kartini bukan istri yang utama. Ibu dari RA Kartini bernama MA Ngasirah. Beliau adalah seorang Kiyai di Telukawur, Surabaya. MA Ngasirah sendiri bukan merupakan putri keturunan bangsawan. Padahal, di masa kolonial Belanda terdapat peraturan jika seorang Bupati harus menikah dengan sesama keturunan bangsawan. Itulah penyebab ayah RA Kartini menikahi Raden Adjeng Woerjan yang merupakan keturunan bangsawan dari Raja Madura. Setelah pernikahan tersebut, ayah RA Kartini kemudian diangkat menjadi bupati Jepara tepat setelah RA Kartini dilahirkan. Masa Remaja Kakek dari RA Kartini adalah bupati pertama yang sudah memberikan pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Sedangkan RA Kartini merupakan merupakan anak ke-5 dari 11 bersaudara, baik kandung maupun tiri. RA Kartini sendiri merupakan putri tertua di antara saudara sekandungnya. Kemudian RA Kartini bersekolah di ELS Europese Lagere School hingga usia 12 tahun. Di masa sekolah inilah beliau belajar Bahasa Belanda. Singkatnya masa sekolah tersebut disebabkan pada umur 15 tahun RA Kartini harus tinggal di rumah karena sudah dipingit. RA Kartini sangat pandai bahasa Belanda. Dirinya mulai belajar menulis surat pada teman-teman dari Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendanon, yang sangat mendukung RA Kartini. Dimulai belajar surat-menyurat inilah RA Kartini tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa. Beliau mempelajari mengenai hal tersebut melalui surat kabar, majalah hingga buku-buku. Lalu beliau mulai memiliki keinginan untuk memajukan perempuan Indonesia yang status sosialnya masih rendah kala itu. RA Kartini mulai memperhatikan masalah emansipasi wanita dengan membandingkan para wanita Eropa dengan wanita Indonesia. Baginya seorang wanita harus mendapatkan persamaan, kebebasan, dan otonomi serta kesetaraan hukum. Hal tersebut yang kedepannya diperjuangkan oleh RA Kartini. Pasca Pernikahan Hingga Wafat 12 November 1903 tepatnya ketika RA Kartini berusia 24 tahun, beliau diminta menikah dengan Bupati Rembang saat itu, yaitu Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Suami RA Kartini tersebut telah memiliki tiga orang istri. Suami dari RA Kartini sangat memberi pengertian tentang keinginan RA Kartini. Bahkan beliau membebaskan dan mendukung RA Kartini untuk mendirikan sekolah wanita di timur pintu gerbang perkantoran Rembang, yang saat ini telah menjadi gedung pramuka. Dari pernikahannya dengan Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, RA Kartini dikaruniai seorang putra bernama RM Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904. Sangat disayangkan, empat hari setelah RA Kartini melahirkan, tepatnya pada usia 25 tahun, RA Kartini meninggal dunia dan beliau dimakamkan di Desa Bulu, Rembang. Sedangkan Soesalit Djojoadhiningrat sendiri sempat menjabat sebagai Mayor Jenderal pada masa kependudukan Jepang. Di mana dirinya kemudian memiliki anak bernama RM. Boedi Setiyo Soesalit yang merupakan cucu RA Kartini. Lalu RM Boedi Setiyo Soesalit menikah dengan wanita bernama Ray Sri Biatini Boedi Setio Soesalit. Kemudian, dari hasil pernikahannya beliau dikaruniai lima orang anak bernama yang merupakan cicit RA Kartini. Masing-masingnya bernama RA Kartini Setiawati Soesalit, RM Kartono Boediman Soesalit, RA Roekmini Soesalit, RM Samingoen Bawadiman Soesalit, dan RM Rahmat Harjanto Soesalit. Yayasan, Buku, dan Penghargaan Tepat pada tahun 1912, Yayasan Kartini di Semarang mendirikan sekolah wanita yang diberi nama Sekolah Kartini. Sekolah tersebut didirikan oleh keluarga Van Deventer yang merupakan tokoh Politik Etis kala itu. Pembangunan sekolah tersebut kemudian berlanjut di Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan berbagai daerah lainnya. Setelah wafatnya RA Kartini, seorang pria belanda bernama Abendanon yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh RA Kartini saat aktif melakukan korespondensi dengan teman Eropa-nya kala itu. Dari situlah awal mula penyusunan buku yang judul awalnya “Door Duisternis tot Licht” dan kemudian diterjemahkan menjadi “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”, kemudian diterbitkan pada tahun 1911. Buku tersebut dicetak lima kali, dan khusus pada cetakan kelima terdapat surat-surat yang pernah ditulis oleh RA Kartini. Pemikiran yang tertuang oleh RA Kartini banyak menarik perhatian masyarakat masa itu, terutama kaum Belanda. Sebab orang yang menulis surat-surat ke orang Eropa tersebut merupakan wanita pribumi. Pemikiran RA Kartini banyak merubah pola pikir masyarakat Belanda terhadap wanita pribumi saat itu. Tulisan RA Kartini juga menjadi inspirasi para tokoh-tokoh Indonesia seperti Soepratman yang kemudian menciptakan lagu dengan judul “Ibu Kita Kartini”. Kemudian, berkat jasa-jasa RA Kartini, Presiden Soekarno sendiri saat itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang mana keputusan tersebut menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Bahkan Presiden Soekarno sendirilah yang turut menetapkan hari lahir RA Kartini pada tanggal 21 April untuk diperingati sebagai Hari Kartini hingga masa kini.
HariKebangkitan Nasional - Latar Belakang (1/3) 01 May 22; April 2022 . Cara Pengontrolan Team Kerja Remote 25 April 22; Anak Magang Perhatikan Hal Berikut dalam Membuat CV Hari Kartini - Dampak Jasa Kartini di Jaman Sekarang (1/3) 25 April 22; Hari Kartini - Fakta Unik Kartini (10/10)
Contoh Proposal Kegiatan untuk Memperingati Hari Kartini Singkat 2023 – Waktu berlalu begitu cepat dan sebentar lagi akan datang bulan April yang begitu spesial bagi masyarakat Indonesia. Tanggal 21 April setiap tahunnya menjadi peringatan Hari Kartini atas jasa yang diberikan kepada hak hidup perempuan Indonesia. Peringatan ini biasanya dilakukan dengan mengadakan acara tertentu di berbagai tempat. Membuat acara sendiri tentunya perlu untuk menyusun proposal juga. Ada contoh proposal kegiatan untuk memperingati Hari Kartini yang bisa untuk kamu jadikan sebagai pacuan. Pentingnya Proposal KegiatanDaftar IsiPentingnya Proposal KegiatanContoh Proposal Kegiatan Hari Kartini SingkatA. Latar BelakangB. Tujuan KegiatanC. Tema KegiatanD. Waktu Pelaksanaan KegiatanE. Jenis KegiatanF. Peserta KegiatanG. Susunan PanitiaH. Susunan Acara KegiatanI. Rincian Anggaran DanaJ. PenutupPenutup Daftar Isi Pentingnya Proposal Kegiatan Contoh Proposal Kegiatan Hari Kartini Singkat A. Latar Belakang B. Tujuan Kegiatan C. Tema Kegiatan D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan E. Jenis Kegiatan F. Peserta Kegiatan G. Susunan Panitia H. Susunan Acara Kegiatan I. Rincian Anggaran Dana J. Penutup Penutup soy_danielthomas Sebelum lebih jauh membahas terkait dengan contoh proposal kegiatan untuk memperingati Hari Kartini, perlu untuk memahami pentingnya pembuatan proposal itu sendiri. Hal ini nantinya akan membantu kamu untuk memahami dan bisa menyusun proposal secara lebih baik dan jelas. Pada dasarnya, proposal kegiatan dilakukan sebagai sebuah bentuk pengajuan dari rencana kegiatan yang dibuat dalam memenuhi program kerja yang ada. Selain itu, proposal kegiatan ini seringkali menjadi cara untuk bisa mendapatkan pengajuan permohonan bantuan dana terhadap pihak sponsor. Dari proposal ini, pihak sponsor bisa melihat seperti apa perencanaan kegiatan yang sudah dibuat. Di sisi lain, proposal kegiatan memegang peran yang penting dalam mendapatkan izin dari pihak terkait. Terutama tentang izin keamanan, pelaksanaan kegiatan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Contoh Proposal Kegiatan Hari Kartini Singkat Berbagai jenis acara yang diadakan, baik dalam organisasi maupun sekolah perlu untuk membuat perencanaan secara jelas. Perencanaan ini biasanya dituangkan dalam bentuk proposal yang disusun sebelum pelaksanaan acara tersebut. Proposal sendiri ini juga digunakan untuk mendapatkan izin, sumbangan dana, dan lain sebagainya. Maka dari itu, bisa dikatakan pula bahwa proposal ini sendiri memegang peran yang begitu penting dalam keberlangsungan acara. Buat kamu yang masih cukup awam dengan pembuatan proposal sendiri, hal ini tidak perlu untuk menjadi sebuah hal yang dikhawatirkan. Ada banyak contoh proposal kegiatan untuk memperingati Hari Kartini yang bisa kamu baca terlebih dahulu sebelum membuatnya. Mengingat pula bahwa proposal memiliki susunan dan ketentuannya sendiri yang perlu untuk dipahami. Dari sini, nantinya kamu bisa membuat proposal yang baik dan mudah untuk dipahami pembacanya. Di sisi lain, kamu juga bisa untuk menyusun dan menyesuaikan dari contoh tersebut sesuai acara dan tema Hari Kartini yang diangkat. Berikut ini merupakan salah satu dari contoh proposal kegiatan untuk memperingati Hari Kartini yang singkat. Kamu bisa membacanya dahulu sebelum akhirnya menyusun proposal perayaan Hari Kartini yang perlu dibuat. A. Latar Belakang RA Kartini merupakan seorang sosok perempuan dan pahlawan yang menjadi pelopor dari adanya emansipasi wanita di Indonesia. Beliau memperjuangkan derajat perempuan Indonesia agar bisa sama dengan laki-laki. Salah satunya yaitu melalui pemberian dan akses pendidikan yang didapatkan oleh perempuan. Untuk mengenang jasa yang sudah diberikan oleh RA Kartini, maka setiap tanggal 21 April didedikasikan sebagai Hari Kartini. Setiap tahunnya, perempuan Indonesia mengenang jasa yang sudah diberikan dan membuat peluang bagi perempuan semakin terbuka. Berkat adanya usaha yang diberikan oleh RA Kartini, perempuan Indonesia saat ini mampu mengenyam bangku pendidikan sampai bisa sukses. Kegiatan yang akan dilakukan sebagai upaya memperingati Hari Kartini ini untuk membantu meningkatkan jiwa nasionalisme anak mudah. Selain itu, latar belakang dari kegiatan ini untuk memeriahkan dan merayakan Hari Kartini yang jatuh tepatnya pada tanggal 21 April 2023. B. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperingati serta merayakan Hari Kartini yang jatuh tepat pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Di sisi lain, kegiatan ini memiliki tujuan lain diantaranya 1. Membantu siswa X untuk lebih memahami dan mengetahui makna dari peringatan Hari Membuka ruang sebagai ajang apresiasi dan kreasi siswa yang bergerak di bidang Mengakrabkan dan mendekatkan tali silaturahmi serta persaudaraan yang dimiliki oleh siswa Membantu meningkatkan rasa dan jiwa patriotisme serta nasionalisme di dalam diri siswa Meningkatkan kerja sama dan kekompakan antar siswa melalui kegiatan yang dilaksanakan. C. Tema Kegiatan Kegiatan peringatan Hari Kartini pada tahun 2023 ini akan mengangkat tema X. D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan peringatan Hari Kartini nantinya akan diselenggarakan padaHari/tanggal XXXXXWaktu XXXXXTempat XXXXX E. Jenis Kegiatan Adapun kegiatan yang nantinya dilakukan dalam peringatan Hari Kartini di X diantaranya 1. Lomba pakaian adat yang diikuti oleh siswa Lomba merangkai bunga dari sampah yang diikuti oleh siswa Lomba berkreasi hijab yang diikuti siswa Lomba merias wajah yang diikuti siswa X. F. Peserta Kegiatan Kegiatan acara peringatan Hari Kartini 2023 ini nantinya akan diikuti oleh siswa, guru, staf, dan warga sekolah X yang bertugas serta ada di lingkungan sekitar. G. Susunan Panitia Adapun susunan panitia dari pelaksanaan acara peringatan Hari Kartini 2023 diantaranyaPenanggung Jawab XKoordinator Kesiswaan XPenanggung Jawab Kegiatan XPenanggung Jawab MPK XPenanggung Jawab OSIS XKetua Acara XWakil Ketua XSekretaris XBendahara XSie Acara XSie Publikasi dan Dokumentasi XSie Konsumsi XSie Kebersihan dan Perlengkapan XSie Kesenian dan Kegiatan XSie Keamanan X H. Susunan Acara Kegiatan Adapun susunan acara dari kegiatan acara perayaan Hari Kartini 2023 yaitu1. Pembukaan pada pukul X2. Upacara peringatan Hari Kartini pada pukul X3. Persiapan lomba dan briefing panitia pada pukul X4. Pelaksanaan lomba pada pukul X5. Istirahat pada pukul X6. Penilaian lomba pada pukul X7. Rapat penentuan pemenang dari setiap lomba oleh juri pada pukul X8. Pengumuman pemenang lomba pada pukul X9. Upacara penutupan acara peringatan Hari Kartini pada pukul X I. Rincian Anggaran Dana Adapun rincian dari anggaran dana yang diperlukan dalam pelaksanaan acara peringatan Hari Kartini diantaranya 1. Perlengkapan kebutuhan lomba sebesar X2. Konsumsi sebesar X3. Biaya lain-lain sebesar J. Penutup Demikian dari proposal kegiatan peringatan Hari Kartini kamu buat. Semoga nantinya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan dan bantuan yang telah diberikan oleh banyak pihak. Kami berharap nantinya para warga X dapat memberikan partisipasinya secara penuh untuk merayakan kegiatan ini. Atas perhatian dan waktu yang telah diberikan dalam kerja sama ini, kami ucapkan terima kasih. Penutup Nah, itu tadi merupakan contoh proposal kegiatan untuk memperingati Hari Kartini secara singkat yang bisa untuk kamu gunakan. Mungkin dari contoh proposal tersebut bisa kamu ubah isinya menyesuaikan dengan tema acara yang diangkat. Tidak hanya dengan proposal kegiatan untuk memperingati Hari Kartini, masih ada banyak jenis proposal dan contoh lainnya yang bisa untuk kamu gunakan. Kamu bisa mendapatkan contoh proposal lainnya secara lengkap hanya ada di situs blog Mamikos. Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja MurahKost Jakarta Murah Kost Bandung Murah Kost Denpasar Bali Murah Kost Surabaya Murah Kost Semarang Murah Kost Malang Murah Kost Solo Murah Kost Bekasi Murah Kost Medan Murah
Latarbelakang pelaksanaan GPP adalah bahwa luas lahan pertanian milik masyarakat rata-rata hanya 0,3 hektar per KK dan rata-rata jam kerja petani adalah 3 jam per hari. Berdasarkan hasil analisa, jam kerja petani tersebut bisa ditingkatkan dan lahan pertanian milik petani yang terbatas bisa dioptimalkan dengan intensifikasi dan diversifikasi
- Bagaimana sejarah Hari Kartini? Kartini menjadi salah satu sosok penting dalam emansipasi wanita di Indonesia. Oleh karena itu lah, tanggal 21 April yang juga merupakan hari lahir perempuan asal Jepara, Jawa Timur, tersebut diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Kartini untuk mengenang jasa-jasanya dalam kesetaraan adalah sejarah Hari Kartini 21 April Peringatan Hari Kartini tersebut dirayakan setelah 2 Mei 1964, usai Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tahun 1964. Dalam keputusan tersebut, Kartini juga ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879, dan berasal dari kalangan bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan Ngasirah. Kakek Kartini, Pangeran Ario Tjondronegoro IV dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Sementara itu Sosrokartono, kakak Kartini, merupakan orang yang pandai dalam bidang bahasa. Hingga usianya yang ke 12 tahun, ia diperbolehkan bersekolah di ELS Europese Lagere School di mana Kartini belajar bahasa Belanda. Setelahnya, ia terpaksa meninggalkan sekolah karena sudah bisa dipingit untuk kemudian menunggu calon suaminya melamar. Semasa lajang sebagai perempuan mandiri, Kartini telah melahirkan sejumlah tulisan, seperti “Upacara Perkawinan pada Suku Koja” yang terbit di Holandsche Lelie saat berusia 14 tahun. Selama masa pingit yang ia jalani, ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi dari Belanda menggunakan kemampuan berbahasa Belanda yang ia miliki. Salah satu temannya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dilansir Intersections, surat-surat yang dikirimkan menguraikan pemikiran Kartini terkait berbagai masalah termasuk tradisi feudal yang menindas, pernikahan paksa dan poligami bagi perempuan Jawa kelas atas, dan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Di sisi lain, surat-surat tersebut juga mencerminkan pengalaman hidup Kartini sebagai putri seorang bupati Jawa. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa yang dibacanya, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir para perempuan Eropa. Oleh sebab itu lah, timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi yang memiliki status sosial yang rendah salah satunya karena pendidikan yang terbatas. Tidak lama, Kartini dijodohkan oleh orang tuanya dengan bupati Rembang bernama Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang pernah memiliki tiga istri. Suami Kartini memberikan izin kepadanya untuk mendirikan sekolah wanita. Setelah pernikahannya dengan bupati Rembang, Raden Adipati Djojodiningrat, Kartini merasakan horison pemikirannya berkembang. Infografik Hari Kartini. rumah orang tua saya dulu, saya sudah tahu banyak. Tetapi di sini, di mana suami saya bersama saya memikirkan segala sesuatu, di mana saya turut menghayati seluruh kehidupannya, turut menghayati pekerjaannya, usahanya, maka saya jauh lebih banyak lagi menjadi tahu tentang hal-hal yang mula-mula tidak saya ketahui. Bahkan tidak saya duga, bahwa hal itu ada”, tulis Kartini kepada Nyonya Abendanon yang menjadi sahabat penanya Surat kepada Ny. Abendanon-Mandri, 10 Agustus 1904. Kartini meninggal usai melahirkan anaknya, Soesalit Djojoadhiningrat, tanggal 17 September 1904 di usia 25 tahun. Sepeninggalnya, Abendanon, yang juga merupakan Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda tahun 1900-1905, mengumpulkan surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini pada teman-temannya di Eropa. Buku pertamanya diberi judul Door Duisternis tot Licht yang berarti Dari Kegelapan Menuju Cahaya, yang diterbitkan pada 1911. Di tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan buku tersebut dalam bahasa Melayi dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang Boeah Pikiran. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane, seorang sastrawan Pujangga Baru. Sementara itu, surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Terbitnya surat-surat Kartini sangat menarik perhatian masyarakat Belanda. Di sisi lain, pemikiran-pemikiran Kartini juga mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Salah satunya adalah Van Deventer, seorang tokoh politik etis atau politik balas budi. Ketika surat-surat Kartini diterbitkan pada tahun 1911, Van Deventer terkesan sehingga tergerak untuk menulis sebuah resensi untuk menyebarluaskan cita-cita Kartini. Cita-cita Kartini tersebut ia rasa cocok dengan cita-cita Deventer sendiri yakni mengangkat bangsa pribumi secara rohani dan ekonomis, serta memperjuangkan emansipasi mereka. Sesudah Van Deventer meninggal di tahun 1915, istrinya mendirikan Yayasan Kartini untuk membuka sekolah-sekolah bagi wanita pribumi. Nyonya Deventer sendirilah yang mengurus segala-galanya hingga ribuan murid puteri pun memasuki Sekolah Kartini yang bernaung dibawah Yayasan Surat-Surat Kartini Sebagaimana dikutip dari Intersections, surat-surat yang dikirimkan menguraikan pemikiran Kartini terkait berbagai masalah termasuk tradisi feodal yang menindas, pernikahan paksa dan poligami bagi perempuan Jawa kelas atas, dan pentingnya pendidikan bagi anak surat-suratnya, Kartini juga menulis keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan sisi lain, surat-surat tersebut juga mencerminkan pengalaman hidup Kartini sebagai putri seorang bupati Jawa. Setelah meninggalnya Kartini, surat-surat Kartini tersebut kemudian dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht Habis Gelap Terbitlah Terang.Buku pertama Dari Kegelapan Menuju Cahaya ini diterbitkan pada 1911. Kemudian, di tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan buku tersebut dalam bahasa Melayi dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang Boeah Pikiran. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane, seorang sastrawan Pujangga dan pemikiran-pemikiran Kartini juga mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. - Sosial Budaya Kontributor Dinda Silviana DewiPenulis Dinda Silviana DewiEditor Yulaika Ramadhani
Gambar Latar] Rangkaian wallpaper aneka hewan dengan latar belakang hitam pekat.. Donlod disini yaa..! 2022-08-04 07:22:16. 152 13 ane coba kasih rekomendasi wallpaper aneka hewan dengan latar belakang hitam pekat yang keren nih.. Donlod lewat link dibawah ini sobs.. ⬇️ ⬇️ ⬇️. AnimalsDarkB G_wallpapers-01.zip. AnimalsDarkBG
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di Indonesia tepat pada tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini, figur wanita yang didaulat paling berjasa bagi kaum wanita di Indonesia untuk kiranya lebih maju. Mengingat apa yang Kartini perjuangkan kala itu dimasanya adalah dimana kaum wanita begitu tertinggal dibandingkan apa yang didapat oleh kaum pria sehingga ia mempelopori para wanita agar mendapatkan hak yang setara dengan kaum pria dapatkan khususnya hak mendapatkan pendidikan. Kiranya sudah berpuluh-puluh tahun lewat apa yang Kartini dahulu perjuangkan bisa kita bersama lihat bahwa kaum wanita saat ini berkembang menjadi sosok maupun figur yang tidak lagi dianggap sebelah mata, kaum wanita saat ini menunjukkan bahwa kemampuan kaum mereka miliki tidaklah kalah dan mampu bersaing dengan para kaum pria. Tak sedikit bermunculan sosok wanita-wanita yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa layaknya tak kalah dengan apa yang Kartini lakukan, bahkan saat ini Penulis pandang kaum wanita menjadi sentralis dimana lebih mendominasi dalam dunia pekerjaan. Seperti kita ketahui bahwa zaman sudah maju dan keadaan apa yang dialami Kartini dimasa lalu tentunya telah berubah, dalam suasana memperingati hari Kartini maka menjadi pertanyaan tepatnya apa, mengapa, dan tujuannya diperingati? Hari Kartini kiranya seperti hari-hari dimana dipandang sebagai momentum dimana selain dianggap penting dikarenakan aspek bersejarah namun tanggal pada hari tersebut kiranya dapat mengakomodir atau mewakili keseluruhan dari segala bentuk perjuangan yang Kartini capai untuk meningkatkan derajat kaum wanita di Indonesia. Penulis akan ambil contoh tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, kenapa bukan tanggal 1 Agustus, 7 Agustus, atau 30 Agustus saja ditetapkan, mengapa tanggal 17 Agustus karena pada momentum tersebut ada aspek sejarah berperan sebagaimana pula mewakili segala bentuk perjuangan para pahlawan bangsa sebelum-sebelumnya agar Indonesia merdeka. Kembali membahas Hari Kartini tepatnya apa yang diperingati? Ini yang Penulis pandang mayoritas masyarakat Indonesia tidak pahami lebih dalamnya dikarenakan momentum Hari Kartini hanya sekedar "simbolis", dalam artian pada tanggal 21 April tersebut memang tidak bisa disanggah sebagai tanggal lahir Kartini dan moment penting dalam jangka waktu satu tahun bagi negara Indonesia. Tahun depan 2016 pun pada tanggal yang sama maka Indonesia akan kembali memperingati Hari Kartini, begitupun di tahun-tahun berikutnya selama eksistensi bangsa Indonesia di muka dunia. Tampak seolah masyarakat Indonesia hidup dalam sugesti bahwa Hari Kartini adalah tanggal 21 April tersebut, beberapa hari sebelum, bertepatan, dan selang beberapa lama sesudah moment tersebut maka ramai-ramai orang membahasnya, lalu Hari Kartini seakan terlupakan tidak berbeda dengan moment-moment bersejarah lainnya dari bangsa Indonesia. Jikalau ditanyakan mengapa Hari Kartini diperingati kemungkinan besar orang akan menjawab merupakan sejarah Indonesia, namun jawaban sebenarnya terletak pada kata "diperingati" atau "peringatan". Sebagai individu seringkali kita melupakan sejarah sebagaimana kalimat motivasi berkumandang "jangan menoleh kebelakang, pandanglah hari baru kedepan". Dalam pemahaman dari kalimat tersebut dimana sebagai individu atau wujud sebuah negara jangan terlalu hanyut di masa lalu diam terbelenggu tak melakukan apapun untuk berusaha maju merubah keadaan agar lebih baik kedepan. Dengan berat hari Penulis katakan inilah cerminan bangsa Indonesia saat ini, negara tercinta kita ini seolah terbelenggu dengan masa lalunya padahal apa yang Kartini perjuangkan yaitu memberikan pembaharuan bagi Indonesia khususnya bagi kaum wanitanya. Kita terbelenggu dengan tanggal 21 April dimana kita dapat mengimplementasi Hari Kartini dalam kehidupan keseharian, kita terbelenggu oleh sosok Kartini dimana masih begitu banyak figur pahlawan wanita baik terdahulu maupun hingga sekarang yang bisa kita jadikan panutan, kita terbelenggu dan seolah tak memiliki pandangan maju untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik seperti apa. Inilah ironi bangsa Indonesia pada Hari Kartini ini bahwa tidak sedikit yang mempeributkan banyak pahlawan wanita selain Kartini akan tetapi apa tujuaanya jikalau banyak sosok yang kita anggap penting bagi bangsa namun tak ada manfaat yang kita ambil dari apa yang mereka-mereka perjuangkan. Tanyakan kepada diri kita masing-masing dan cobalah renungkan, Hari Kartini adalah peringatan bagi bangsa Indonesia sebagaimana moment-moment penting bagi bangsa ini yang terus menerus dan berulang-ulang mengetuk pintu hati kita semua untuk menciptakan bangsa Indonesia yang lebih baik kedepannya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Lihat Sosbud Selengkapnya
HariKebangkitan Nasional: Latar Belakang, Polemik, dan Profil Budi Utomo. Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei oleh seluruh bangsa Indonesia. Semangat Kebangkitan Nasional menjadi penting untuk menumbuhkan motivasi bagi generasi penerus bangsa. Oleh Antonius Purwanto.
Setiap tanggal 21 April selalu diperingati sebagai perayaan Hari Kartini. Bunda mungkin sudah tidak asing lagi dengan tokoh pahlawan yang satu ini. Raden Ajeng Kartini merupakan pahlawan Indonesia yang berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan dan pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Pemikiran-pemikirannya yang terkenal termuat dalam buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang Buah Pikiran. Berkat perjuangan dari Kartini khususnya bagi para perempuan, kini mereka dapat mengenyam bangku pendidikan setinggi-tingginya dan bebas menentukan pilihan hidup sendiri. Perayaan peringatan Hari Kartini biasanya selalu digelar dengan mengadakan berbagai macam kegiatan, salah satunya di sekolah. Anak-anak biasanya akan diminta untuk berpakaian adat dan mengikuti berbagai macam perlombaan. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Namun tahukah Bunda sejak kapan peringatan Hari Kartini diselenggarakan? Dan apa saja perjuangan dan sumbangsih yang dilakukan oleh Kartini untuk kemajuan perempuan Indonesia? Agar Bunda tak penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut peringatan Hari Kartini jatuh pada setiap tanggal 21 April. Tanggal ini dipilih karena bersamaan dengan waktu kelahiran Kartini yaitu 21 April 1879. Untuk mengenang jasa dan perjuangan Kartini, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan peringatan Hari Kartini pada tanggal 21 April setiap Hari Kartini mulai diselenggarakan sejak tahun 1964 saat Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 108 tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964. Keputusan tersebut keluar bersamaan dengan ditetapkannya Kartini sebagai salah satu pahlawan Indonesia. Perjuangan Kartini untuk emansipasi perempuan dan Kartini banyak memberikan sumbangsihnya terutama di bidang pendidikan dan emansipasi wanita. Perlu Bunda ketahui, berikut beberapa perjuangan yang dilakukan oleh Kartini semasa masa hidupnya1. Mendirikan sekolah khusus wanitaSetelah menikah dengan Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Kartini mendirikan sebuah sekolah wanita pertama. Berkat kegigihan Kartini dan adiknya Roekmini, mereka membuat sebuah sekolah untuk anak-anak gadis pada tahun tersebut berlokasi di pendopo kabupaten. Kegiatan berlangsung selama 4,5 jam mulai dari pukul pagi hingga siang. Tak hanya itu, Kartini juga diizinkan oleh sang suami untuk mengajar putri-putri bangsawan di wilayah Rembang. Selepas Kartini wafat, keluarga Abendanon dan Nyonya Van Deventer meneruskan sekolah rintisan tersebut. Mereka lantas membangun beberapa sekolah lain dengan nama Sekolah Kartini di bawah naungan Yayasan Kartini. 2. Pemikiran-pemikiran Kartini tentang emansipasi wanitaPerjuangan dari Kartini lainnya adalah pemikiran-pemikirannya mengenai kondisi para perempuan Indonesia kala itu. Hal tersebut dibuktikan dari surat-surat yang ia tulis sebagian besar berisi keluhan dan gugatan mengenai budaya khususnya di wilayah Jawa yang ia anggap menjadi penghambat kemajuan para wanita. Kartini menuturkan bahwa para perempuan pada masa itu tidak bisa bebas menentukan pilihan hidupnya, mereka akan dipingit dan dinikahkan dengan laki-laki yang tidak dikenal bahkan harus bersedia di madu. Pemikiran-pemikiran Kartini yang ia tuangkan dalam bentuk tulisan inilah yang kemudian dibukukan oleh Abendanon, salah satu teman Belandanya. Abendanon mengumpulkan surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini kepadanya dan menyusunnya dalam sebuah buku berjudul Door Duisternis tot yang disampaikan oleh Kartini inilah yang kemudian menjadi dasar-dasar pemikiran emansipasi atau kesetaraan perempuan Indonesia hingga saat ini. Berkat pemikiran Kartini tersebut para perempuan di Indonesia kini dapat menentukan pilihan hidup mereka sendiri dan tidak lagi dikekang oleh budaya-budaya memperingati Hari Kartini di sekolahGagasan dan pemikiran Kartini untuk membangkitkan semangat serta memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan di Indonesia patut untuk diajarkan kepada anak-anak, Bunda. Hal ini tentu bertujuan agar anak mampu meneladani semangat perjuangan Kartini khususnya dalam bidang pendidikan. Maka tak heran apabila perayaan Hari Kartini salah satunya selalu diselenggarakan di lingkungan sekolah. Melalui peringatan Hari Kartini yang diisi dengan berbagai kegiatan tersebut, anak-anak diharapkan menjadi paham makna perjuangan dari Kartini dalam bidang pendidikan dan keseteraan antara lak-laki dan perempuan. Biasanya sekolah akan menyelenggarakan beragam perlombaan, seperti lomba puisi Hari Kartini, lomba memasak, lomba membuat mading bertema Hari Kartini, dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat diikuti oleh anak. Momentum peringatan Hari Kartini tersebut tentunya agar anak selalu perjuangan dari Kartini dan mampu meneruskannya hingga ke generasi-generasi berikutnya, Bunda. Tak hanya itu, ada baiknya Bunda juga mengetahui bagaimana riwayat kehidupan dan latar belakang dari tokoh emansipasi wanita yang satu ini agar dapat diceritakan ke Si Kecil sehingga mereka semakin memahami perjuangan dari singkat Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat KartiniRaden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879 dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan Ngasirah. Ayah Kartini merupakan putera dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, yakni seorang bangsawan yang menjabat sebagai Bupati Jepara. Kartini mengenyam pendidikan di ELS Europese Lagere School hingga usia 12 tahun. Kartini berkesempatan memperoleh pendidikan dikarenakan ia mewarisi darah bangsawan dari ayahnya. Selama bersekolah, Kartini mempelajari berbagai hal, salah satunya Bahasa Belanda. Pada masa itu, anak perempuan yang sudah berusia 12 tahun harus tinggal di rumah karena ia akan dipingit. Selama rentang waktu dipingit tersebut, Kartini terus belajar. Ia terus melatih kemampuannya dalam berbahasa Belanda dengan banyak membaca buku dan menulis surat-surat kepada teman korespondennya yang berasal dari Belanda, yaitu Rosa Abendanon. Setelah menjalin komunikasi dengan Rosa Abendanon, Kartini mulai berpikiran maju seperti wanita Eropa. Maka dari itu, kemudian terlintas dalam benaknya untuk memajukan perempuan Indonesia yang kala itu banyak dibatasi akibat adat istiadat kuno. Lantas pada 12 November 1903, Kartini dinikahkan dengan KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan Bupati Rembang kala itu. Setelah menikah, sang suami ternyata mendukung keinginan dan mimpi-mimpi dari Kartini. Salah satunya adalah mendirikan sebuah sekolah khusus wanita. Tak lama berselang, pada tanggal 13 September 1904, Kartini melahirkan putranya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat. Namun selang beberapa hari setelahnya, Kartini wafat pada usia 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Rembang. Selepas kematiannya, surat-surat yang ditulis oleh Kartini dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul 'Door Duisternis tot Litcht'. Buku tersebut dibuat oleh salah satu teman Belanda Kartini yaitu Mr. JH Abendanon. Buku tersebut terbit pada tahun 1911 dalam Bahasa Belanda sehingga tidak banyak dibaca oleh masyarakat Indonesia kala itu. Barulah pada tahun 1922, Balai Pustaka menerjemahkan buku tersebut dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang Buah Bunda, penjelasan mengenai sejarah singkat peringatan Hari Kartini dan perjuangan apa saja yang telah dilakukan oleh Kartini khusunya di bidang pendiidikan dan kesetaraan bagi perempuan di Indonesia. Harapannya perjuangan Kartini dapat diteruskan oleh para perempuan Indonesia kepada generasi-generasi bangsa kelak. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi Bunda dan Si Kecil ya. Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!Simak fakta menarik lainnya mengenai Kartini dalam video di bawah ini rap/rap
SelamatHari Kartini! Majulah wanita Indonesia, jangan mudah menyerah! Habis gelap terbitlah terang! Selamat Hari Kartini 2022. Dunia ini akan menjadi lebih baik dengan hadirnya wanita. Tidak peduli apa latar belakang keluarganya, agamanya, ataupun pekerjaannya. Selamat Hari Kartini! Quotes Hari Kartini Ilustrasi quotes Hari Kartini (pinterest.com)
Toggle filters Vectors Expand filters Images Photos PNGs Vectors Videos Search by Image Explore Other Popular Vector Searches Recent searches Reset color traditionalislamramadanislamicmuslimculturerayareligiouscelebrationreligionpatternaidilfitriketupatharieidhari rayamubarakricetraditionpelitaornamentsillustrationmalaysiaramadhanasiakareemfoodlampbackgroundgreen Hari Kartini Vector Images - 130 royalty free vector graphics and illustrations matching Hari Kartini Filters Next 1 Previous of 2 Shutterstock logo Sponsored Vectors Click here to save 15% on all subscriptions and packs Popular Searches adult animals shapes leaf banner Related Searches traditionalislamramadanislamicmuslimculturerayareligiouscelebrationreligionpatternaidilfitriketupatharieidhari rayamubarakricetraditionpelitaornamentsillustrationmalaysiaramadhanasiakareemfoodlampbackgroundgreen Next Page Next 1 Previous of 2
6kxv94. 26rseo6mfu.pages.dev/58926rseo6mfu.pages.dev/4126rseo6mfu.pages.dev/7126rseo6mfu.pages.dev/96026rseo6mfu.pages.dev/69026rseo6mfu.pages.dev/44826rseo6mfu.pages.dev/99426rseo6mfu.pages.dev/566
latar belakang hari kartini